China Ingatkan Jika Konflik dengan AS, Bencana Bagi Dunia!

Ragam637 Dilihat

SINGAPURA, informasiterpercaya.com || Menteri Pertahanan (Menhan) China Li Shangfu mengingatkan bahwa konflik yang terjadi antara negaranya dengan Amerika Serikat (AS) akan menjadi ‘bencana tidak tertahankan’ bagi dunia. Namun, Li menekankan bahwa Beijing tengah mengupayakan dialog atas konfrontasi dengan Washington.

Seperti dilansir Reuters, Senin (5/6/2023), peringatan itu disampaikan Li saat berbicara dalam forum Dialog Shangri-La di Singapura pada Kamis (4/6) waktu setempat. Pernyataan itu disampaikan beberapa hari setelah Li menolak untuk bertemu Menhan AS Lloyd Austin untuk melakukan pembicaraan langsung.

Dalam pidatonya dalam forum itu, Li mengatakan bahwa dunia cukup besar bagi China dan AS untuk tumbuh bersama.

“China dan AS memiliki sistem yang berbeda dan sangat berbeda dalam banyak hal lainnya,” ucapnya dalam pidato yang menandai pernyataan internasional penting pertamanya sejak menjabat sebagai Menteri Pertahanan Nasional China pada Maret lalu.

“Namun, hal ini tidak seharusnya menghalangi kedua belah pihak untuk mencari titik temu dan kepentingan bersama untuk menumbuhkan hubungan bilateral dan memperdalam kerja sama,” cetus Li dalam pidatonya.

“Tidak bisa disangkal bahwa konflik atau konfrontasi yang parah antara China dan akan menjadi bencana yang tidak tertahankan bagi dunia,” sebutnya.

Li berpidato dengan mengenakan seragam jenderal Tentara Pembebasan Rakyat, tepat saat peringatan 34 tahun penumpasan di Lapangan Tiananmen tahun 1989.

Hubungan antara Beijing dan Washington sangat tegang karena berbagai masalah, termasuk soal Taiwan, sengketa wilayah di Laut China Selatan dan pembatasan ekspor chip semikonduktor oleh Presiden Joe Biden.

Ketegangan terbaru dipicu oleh manuver ‘tidak aman’, yang menurut Angkatan Laut AS, dilakukan kapal perang China di dekat sebuah kapal militer AS yang berlayar di perairan internasional di Selat Taiwan pada Sabtu (3/6) waktu setempat.

Selain itu, hubungan kedua negara juga semakin tegang setelah Li menolak undangan bertemu dan melakukan pembicaraan militer dengan Austin di sela-sela menghadiri forum di Singapura. Austin dalam tanggapannya menegur China dengan mengatakan bahwa dialog ‘bukanlah hadiah, namun kebutuhan’.

Li dalam pidatonya lebih menahan diri, meskipun dia melontarkan kritikan untuk AS dengan menuduh ‘beberapa negara’ mengintensifkan perlombaan senjata dan secara sengaja mencampuri urusan dalam negeri dari negara-negara lainnya.

“Mentalitas Perang Dingin sekarang bangkit kembali, sangat meningkatkan risiko keamanan,” cetusnya. “Saling menghormati harus menang atas intimidasi dan hegemoni,” sebut Li dalam pidatonya.

Li yang dijatuhi sanksi AS tahun 2018 atas pembelian senjata dari Rusia, sempat berjabat tangan dengan Austin pada jamuan makan malam di Singapura. Namun keduanya tidak melakukan pembicaraan lebih mendalam.***DTK

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *