Keputusan Wasit yang Merugikan Indonesia di Final Piala AFF U-23

Olahraga764 Dilihat

THAILAND || Wasit membuat keputusan yang merugikan Indonesia saat melawan Vietnam di laga final Piala AFF U-23 2023. Tim Garuda gagal juara usai kalah lewat adu penalti.

Indonesia harus memupus mimpi untuk juara Piala AFF 2023. Hal ini terjadi usai Tim Garuda kalah 5-6 melalui adu penalti dari Vietnam dalam laga final yang digelar di Rayong Provincial Stadium, Thailand, Sabtu (26/8).

Laga harus ditentukan lewat babak tos-tosan setelah berakhir imbang 0-0 sepanjang 120 menit. Pada babak adu penalti lima penendang awal kedua tim sukses menjalankan tugasnya.

Penendang keenam Indonesia Ernando Ari tembakannya bisa ditepis Quan Van Chian. Thai Ba Dat kemudian memastikan kemenangan Vietnam setelah bisa mencetak gol dari titik putih.

Pada laga ini, kepemimpinan wasit menjadi sorotan. Duel Indonesia vs Vietnam dipimpin oleh wasit utama Hiroki Kasahara (Jepang), asisten wasit satu Kimsy Pisal (Kamboja), serta Ashokraj S/0 Jeevaraja (Singapura) sebagai asisten wasit kedua.

Pelatih Indonesia, Shin Tae-yong beberapa kali marah-marah di tepi lapangan terkait keputusan wasit. Ia bahkan harus mendapatkan kartu kuning karena tindakannya ini menjelang waktu normal berakhir.

Shin Tae-yong juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap wasit setelah laga. Ia menilai keputusan wasit telah mengubah jalannya laga.

“Saya sudah menyinggung sebelumnya. Wasit bisa mengubah permainan. Kalian harus melihat ulang pertandingan ini,” kata Shin Tae-yong.

Keputusan wasit utama Hiroki Kasahara yang dianggap kontroversial adalah saat terjadi perebutan bola antara Haykal Alhafiz dan Nguyen Hong Phuc sisi kiri lapangan.

Hong Phuc bisa memenangi duel ini dengan menyapu bola. Namun, ia melakukan gerakan tambahan dengan menyikut bagian belakang kepala Haykal.

Hiroki Kasahara tak memberikan peringatan sama-sama sekali kepada Hong Phuc.

Asisten wasit satu Kimsy Pisal juga turut melakukan kesalahan yang merugikan Indonesia. Pada menit ke-108, Jeam Kelly Sroyer menerima umpan sundulan dari Ramadhan Santana.

Ia berada di posisi yang menguntungkan untuk langsung melaju ke kotak penalti. Namun, Pisal menganggap Sroyer offside.

Padahal dalam tayangan ulang, Sroyer masih berada di belakang pemain terakhir Vietnam di pertahanan yang berada agak jauh darinya. Dari posisi berdiri, Pisal sudah tidak tepat.

Pasalnya, ia berdiri sejajar dengan pemain Vietnam yang berada dekat Sroyer bukan sejajar dengan pemain terakhir di lini pertahanan Vietnam. Maka dari itu, Pisal mengambil keputusan offside.***DTK

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *