Iran Kembangkan Rudal Berjangkauan 1.650 Km untuk Bunuh Trump

Ragam537 Dilihat

IRAN mengembangkan rudal jelajah dengan jangkauan 1.650 kilometer. Kemampuan Teheran itu akan menimbulkan kekhawatiran negara-negara Barat setelah pesawat tak berawak Iran.

Kepala Pasukan Kedirgantaraan Pengawal Revolusi Amirali Hajizadeh mengakui senjata baru tersebut dan menginginkan pembalasan pembunuhan terhadap seorang komandan Iran yang dilakukan Amerika Serikat (AS). Dia menargetkan eks Presiden AS Donald Trump.

“Kami ingin membunuh (mantan presiden Amerika Serikat Donald) Trump. Rudal jelajah kami dengan jangkauan 1.650 km telah ditambahkan ke gudang rudal Republik Islam Iran,” kata Hajizadeh.

Televisi Iran menunjukkan rekaman video tentang keberadaan rudal jelajah bernama Paveh itu. Hajizadeh mengatakan Iran tidak bermaksud untuk membunuh tentara jika melancarkan serangan rudal balistik terhadap pasukan pimpinan AS di Irak.

Itu terkait serangan setelah beberapa hari setelah komandan militer Iran Qassem Soleimani terbunuh dalam serangan pesawat tak berawak AS pada 2020 di Baghdad. “Insyaallah, kami ingin membunuh Trump, (mantan Menteri Luar Negeri Mike) Pompei, dan komandan militer yang mengeluarkan perintah (untuk membunuh Soleimani) harus dibunuh,” kata Hajizadeh.

Para pemimpin Iran sering bersumpah untuk membalas dendam untuk Soleimani. Iran memperluas program misilnya, terutama misil balistiknya, yang bertentangan dengan keinginan AS dan ekspresi keprihatinan negara-negara Eropa.

Teheran mengatakan program itu murni defensif dan bersifat pencegahan. Iran mengatakan telah memasok Moskow dengan drone sebelum perang di Ukraina.

Rusia telah menggunakan drone untuk menargetkan pembangkit listrik dan infrastruktur sipil. Pada November, Pentagon mengatakan AS skeptis terhadap laporan yang mengutip Hajizadeh yang mengatakan Iran telah mengembangkan rudal balistik hipersonik.***MIOL

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *