JAKARTA || Indonesia terus menggenjot kesiapan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) memastikan akan melakukan pengamanan terhadap perhelatan sepakbola internasional itu.
Piala Dunia U-20 akan digelar pada 20 Mei-11 Juni 2023 di Indonesia. Terdapat 24 negara yang akan bertanding pada kontestasi tersebut. Israel menjadi satu dari 24 negara yang ikut bertanding.
“Pada prinsipnya setiap kegiatan masyarakat akan kita lakukan pengamanan. Tentu Polri sudah mengambil langkah-langkah pengamanan ya. Apalagi ini (Piala U-20) merupakan agenda internasional,” ujar Karo Pemas Div Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan kepada wartawan di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (9/3/2023).
Ramadhan juga menuturkan Polri telah menyiapkan pola-pola preventif terkait pelaksanaan perhelatan tersebut. Tujuannya, kata dia, menciptakan situasi pertandingan berjalan dengan aman, tertib, dan sukses.
“Kita sudah berpikir jauh-jauh hari ya untuk mengamankan ini ya. Kita telah siap dengan pola-pola preventif maupun represif itu akan kita siapkan ya,” tuturnya.
Sebelumnya, Menteri BUMN yang juga menjabat Ketua Umum (Ketum) PSSI Erick Thohir memutuskan memimpin langsung kepanitiaan lokal (Local Organizing Committee/LOC) Piala Dunia U-20. Langkah ini demi mempermudah koordinasi dengan INAFOC (Indonesia FIFA U-20 World Cup Organizing Committee).
Hal itu diumumkan Erick pada Kamis (2/3/2023). Ia menyebut langkah cepat dengan memotong alur birokrasi penting dilakukan, apalagi pelaksanaan Piala Dunia U-20 yang tinggal berselang 81 hari, sebelum penyelenggaraan.
“Kini, saya pimpin langsung LOC agar mempermudah koordinasi dan pembagian tugas dengan INAFOC. Agar koordinasi LOC dan INAFOC bisa efektif dan efisien, termasuk pembagian tugas agar tidak overlapping,” kata Ketum PSSI tersebut dalam keterangan tertulis yang diterima detikSport.
“Ini layaknya apa yang terjadi saat Asian Games 2018, antara INASGOC dan KOI. Piala Dunia U-20 yang mana kita akan menjadi tuan rumah adalah saat kita menunjukkan kembali kepada dunia bahwa Indonesia bisa menjadi tuan rumah yang baik, yang sukses menyelenggarakan kompetisi dengan kualitas terbaik. Tidak boleh gagal,” Erick menegaskan.***DTK