LUQUE || Piala Dunia 2030 diwajibkan dihelat di Amerika Selatan. Sebab itu bertepatan dengan perayaan 100 tahun turnamen tersebut.
FIFA sudah menetapkan tuan rumah Piala Dunia sampai 2026. Setelah Qatar, giliran Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko yang jadi tuan rumah bersama pada 2026.
Ketiga negara itu jadi saksi sejarah untuk pertama kalinya jumlah peserta Piala Dunia bertambah jadi 48 tim dan 104 pertandingan.
Seperti biasa, FIFA akan mengadakan bidding untuk calon tuan rumah Piala Dunia dalam 1-2 tahun ke depan. Jika merujuk pada jatah tuan rumah, maka Afrika dan Amerika Selatan mendapat giliran di 2030.
Tapi karena Piala Dunia 2030 bertepatan dengan perayaan seabad turnamen itu, maka paling pas dihelat di Amerika Selatan. Sebab edisi perdana Piala Dunia digelar di Uruguay yang kemudian jadi juara.
Oleh karenanya, Argentina, Uruguay, Paraguay, dan Chile akan bergabung untuk mengajukan diri sebagai tuan rumah. Hal ini ditegaskan Federasi Sepakbola Amerika Selatan (CONMEBOL) pada kongres ke-76 pekan ini.
CONMEBOL meresmikan bidding itu dengan slogan ‘Juntos’ yang artinya bersama-sama, dan ‘Centenary Cup’.
“Jangan mengulangi kesalahan saat Athena tidak bisa menggelar Olimpiade 1996 (perayaan 100 tahun Olimpiade). Untuk menghargai sejarah, maka kami harus jadi tuan rumah edisi 100 tahun Piala Dunia,” ujar Presiden CONMEBOL Alejandro Dominguez di Reuters.
“Dear Presiden FIFA Gianni Infantino, saya ingin meminta kepada Anda untuk mencari cara agar perayaan 100 tahun Piala Dunia harus di Amerika Selatan. Ini bukan 2030, tapi edisi 100 tahun (Centenario).”
Amerika Selatan yang diwakili Argentina dkk. harus bersaing ketat dengan trio Spanyol-Portugal-Maroko serta Italia-Arab Saudi yang juga berkeinginan menggelar Piala Dunia 2030.***DTK