Perkiraan BI, Pertumbuhan Ekonomi Global Tinggi dari Sebelumnya

Medan1846 Dilihat

MEDAN || Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi global lebih tinggi dari prakiraan sebelumnya. Hal ini disebabkan pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang berpotensi lebih tinggi dengan permintaan yang meningkat sejalan dengan pembukaan ekonomi Tiongkok pasca penghapusan Zero Covid Policy.

“Ketidakpastian pasar keuangan global mereda sehingga berdampak pada peningkatan aliran modal ke negara berkembang dan berkurangnya tekanan depresiasi nilai tukar. Namun, perekonomian AS dan Eropa masih diprakirakan melambat dengan risiko resesi yang masih tinggi,” kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Doddy Zulverdi saat menggelar Bincang Bareng Media (BBM), di lantai III Bank Indonesia secara offline dan online, Selasa (28/2/2023).

Disebutkannya, tekanan inflasi global menurun secara gradual dipengaruhi membaiknya gangguan rantai pasokan. Meskipun demikian, lanjutnya, inflasi tetap di level tinggi seiring dengan harga energi dan pangan yang belum turun signifikan dan pasar tenaga kerja terutama di AS dan Eropa yang masih ketat.

“Inflasi yang melandai diprakirakan mendorong kebijakan moneter ketat di negara maju mendekati titik puncaknya, dengan suku bunga diprakirakan masih tetap tinggi di sepanjang tahun 2023,” ujar Doddy Zulverdy.

Sementara, sambut KPw BI) Sumatera Utara, pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat tetap tinggi yakni 5,01% (yoy) pada triwulan IV-2022 dan 5,31% (yoy) secara keseluruhan tahun 2022, di tengah pertumbuhan ekonomi global yang dalam tren melambat.

“Pertumbuhan ekonomi yang kuat didukung oleh hampir seluruh komponen PDB dari sisi pengeluaran. Konsumsi rumah tangga tumbuh sejalan meningkatnya mobilitas masyarakat, termasuk aktivitas perayaan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru, serta berlanjutnya penyaluran bantuan sosial,” ungkapnya.

“Ekspor tetap tumbuh tinggi didorong oleh permintaan mitra dagang utama yang masih kuat. Sementara itu, konsumsi Pemerintah terkontraksi, namun lebih dipengaruhi oleh penurunan belanja kesehatan seiring dengan kondisi pandemi yang terus membaik,” tambahnya.

Kemudian, secara Lapangan Usaha (LU), seluruh LU menunjukkan kinerja positif, terutama ditopang oleh Industri Pengolahan, Perdagangan Besar dan Eceran, serta Informasi dan Komunikasi. LU Transportasi dan Pergudangan serta Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum juga mencatat pertumbuhan yang tinggi didorong oleh berlanjutnya peningkatan mobilitas masyarakat dan naiknya kunjungan wisman dan wisnus.***WASGO

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *