MEDAN, informasiterpercaya.com || PAVILIUN Pemerintah Kabupanten (Pemkab) Tanah Karo diajang Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU) ke 49 tahun mengajak masyarakat khususnya Propinsi Sumatera Utara umumnya Indonesia untuk datang ke Tanah Karo. Jika dari Kota Medan hanya menempuh dua jam atau 77 kilometer dan dari Kualanamu jarak tempuh tiga jam atau 133 kilometer.
Diajang PRSU ke 49 kali ini, Pemkab Karo menampilkan obyek-obyek wisata alam unggulan dan juga tempat penginapan/hotel serta restoran/cafe bernuasa ke daerahan sehingga menjadi daya tarik para pengunjung PRSU. Selain obyek wisata, Kabupaten Karo bergiografis di daerah dataran tinggi memiliki suhu 16-17 C ini juga menampilkan kerajinan tangan hasil usaha para pelaku UMKM seperti ulos dan makanan/minuman serta minyak karo.
“Kita di sini pada umumnya menampilkan produk-produk lokal karya pelaku usaha UMKM khas daerah dan obyek wisata alam unggulan Tanah Karo. Dan melalui ajang PRSU kali ini kami mengajak masyarakat untuk berkunjung ke daerah kami dan menikmati suasana alam yang sejuk nan indah,” kata Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Dinas Pemuda dan Olahraga serta Pariwisata Kabupaten Karo, Rista Sinaga SE ME, Rabu (05/07/2023) ketika ditemui di Paviliun Pemkab Tanah Karo PRSU ke 49 Jalan Gatot Subroto Medan.
Dia menyebutkan, produk UMKM yang saat ini terkenal di seluruh daerah di Sumatera Utara adalah minyak karo. Minyak ini, selalu menjadi pusat perhatian para pengunjung PRSU dan banyak peminatnya karena banyak manfaatnya yaitu dapat menyembuhkan penyakit diabetes, penurun panas, batuk, terkilir, masuk angin, digigit serangga, luka bakar, pegal-pegal, gatal-gatal pasa kulit dan digigit tawon.
“Caranya sangat mudah cukup dioleskan saja dibagian yang sakit/luka atau diurut jika terkilir menggunakan minyak karo ini mudah-mudahan sembuh,” sebut Rista Sinaga secara singkat.
Selain itu, Pemkab Karo juga memiliki beberapa jenis ulos yaitu, Uis Julu Diberu, Uis Beka Buluh, Uis Gatip, Uis Jongkit Dilaki, Uis Nipes Padang Rusak, Uis Nipes Benang Ireng, Uis Ariteneng, Uis Perembah, Uis Ragi Barat, Uis Jujung-jujungen, Uis Nipes Mangiring, Uis Teba dan Uis Pementing.
“Masyarakat lebih banyak menamainya ulos Karo, akan tetapi di karo sendiri dinamai Uis. Uis merupakan kain tenunan tradisional dari etnis Karo yang mendiami beberapa wilayah seperti Kabupaten Karo, Langkat dan Deliserdang. Uis terbuat dari bahan kapas kemudian kemudian ditenun menggunakan peralatan tradisonal. Namun, berkat teknologi makin maju kini uis diolah menggunakan pabrikan,” bebernya.
Ditambahkan, ulos bernuansa kedaerahan tersebut selalu tampil diacara adat dan pernikahan Karo. Ulos ini juga selalu diikut sertakan di event-event daerah maupun di luar daerah. “Tujuannya adalah untuk memperkenalkan produk lokal Tanah Karo di masyarakat luas,” ujarnya.
Adapun obyek-obyek wisata alam unggulan Pemkab Karo antara lain, air terjun Sirkulikap, air panas Lau Debuk Debuk, Penatapan Doulu, Taman Wisata Alam Lumbini, Museum Pusaka Karo, Taman Hutan Raya Bukit Barisan Tongkoh, Bukit Kubu, air panas Semangat Gunung, Meriam Puntung Sukanalu, Desa Budaya Lingga, Gunung Sibayak, Tanaman Menjuah-juah, Deleng Kutu, Desa Budaya Dokan, Gunung Sinabung, Bukit Gundaling, Danau Lau Kawar, Air Terjun Pola Tebu, Gunung Sipiso-piso, uncak 2000 Siosar, Air Terjun Sipiso-piso, Bukit Gajah Bobok, Tongging, Pasar Buah Berastagi, Taman Bunga Sapo Jumpa, Puncak Pelangkah Gading.***WASGO