6.000 Tentara AS Ikut Latihan Perang di Thailand

Ragam1113 Dilihat

BANGKOK || Ribuan tentara Amerika Serikat (AS) bergabung dengan pasukan militer Thailand dan Korea Selatan (Korsel) dalam latihan perang yang digelar di pantai Thailand pada Jumat (3/3) waktu setempat. Latihan perang itu disebut sebagai salah satu latihan militer tahunan terbesar di kawasan Asia.

Seperti dilansir AFP, Jumat (3/3/2023), latihan perang bernama Cobra Gold yang digelar setiap tahun itu telah memasuki tahun ke-42. Latihan ini menyatukan ribuan tentara dari AS, Thailand dan beberapa negara lainnya untuk menjalani pelatihan militer selama beberapa hari.

Washington diketahui berupaya memperkuat aliansi militer di kawasan dalam menghadapi keagresifan China.

“Sementara kita semua berbicara bahasa yang berbeda, kita bersatu dengan ikatan yang sama dalam mengupayakan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, yang merupakan inti dari Cobra Gold,” ucap kapten Marinir AS Jonathan Coronel kepada wartawan.

Tentara-tentara AS, Thailand dan Korsel meluncurkan operasi amfibi gabungan di dekat pangkalan Angkatan Laut di sebelah timur negara tersebut, di mana jet-jet tempur mengudara dan tank-tank bergerak di atas pasir.

“Thailand, AS dan Korea Selatan: kami memiliki kerja sama yang baik di kawasan ini,” ujar Panglima Angkatan Laut Thailand Cherngchai Chomcherngpat.

“Sangat penting untuk berlatih bersama… Jika ada ketegangan di kawasan, kami saling mengenal,” imbuhnya.

Para personel militer dari beberapa negara lainnya, seperti Singapura, Indonesia, Malaysia, dan Jepang juga akan berpartisipasi dalam latihan perang, yang mencakup udara, darat dan laut itu. Latihan itu juga akan memberikan pelatihan bertahan hidup di hutan.

Dengan sekitar 6.000 personel, jumlah delegasi militer AS mencapai empat kali lipat lebih banyak dibandingkan total personel yang dikirimkan tahun 2022 lalu.

Bulan lalu, AS dan Filipina sepakat melanjutkan patroli gabungan di perairan Laut China Selatan yang menjadi sengketa. Kedua negara juga sepakat memberikan akses lebih lanjut untuk pasukan AS yang ditugaskan di sana, terhadap empat pangkalan militer lainnya di wilayah Filipina.

Beberapa waktu terakhir, AS dan Korsel meningkatkan latihan militer gabungan menyusul rentetan uji coba senjata oleh Korea Utara (Korut) setahun terakhir. Peningkatan latihan militer itu memicu kemarahan Pyongyang, yang memandangnya sebagai latihan untuk menginvasi wilayahnya.***DTK

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *