Presiden Iran: Kematian Wanita-Anak di Gaza Akan Akhiri Rezim Israel!

Ragam1009 Dilihat

TEHERAN || Presiden Iran Ebrahim Raisi menyatakan keyakinannya bahwa pembunuhan terhadap wanita dan anak-anak yang tidak bersalah di Jalur Gaza akan mengakhiri rezim Israel. Raisi mencetuskan Palestina akan meraih kemenangan atas Israel dalam perang yang saat ini terus berkecamuk.

Seperti dilansir Al Arabiya dan Press TV, Selasa (5/12/2023), komentar itu disampaikan Raisi saat berpidato di hadapan parlemen Iran pada Selasa (5/12) waktu setempat, sebelum mengajukan rancangan undang-undang anggaran tahunan oleh pemerintahannya untuk diratifikasi.

Perang yang berlangsung selama dua bulan terakhir di Jalur Gaza dilaporkan telah menewaskan hampir 16.000 warga Palestina, dengan sebagian besar warga sipil. Dari angka itu, sebanyak 70 persen di antaranya adalah wanita dan anak-anak.

“Kekejaman terhadap rakyat Palestina yang tertindas namun kuat menjadi sumber penyesalan bagi kita semua dan seluruh umat manusia,” sebut Raisi dalam pidatonya.

“Kami meyakini bahwa kematian martir wanita-wanita dan anak-anak Palestina akan mengakhiri rezim Zionis palsu dan kita akan menyaksikan, insya Allah, kemenangan Palestina serta musnahnya Israel,” ujarnya.

Israel semakin mengintensifkan pengeboman di area dan sekitar kota terbesar kedua di Jalur Gaza, saat ambulans dan mobil-mobil pribadi bergegas ke rumah sakit setempat membawa para korban luka dalam fase perang baru di daerah kantong Palestina tersebut.

Di bawah tekanan Amerika Serikat (AS) — yang merupakan sekutunya — untuk mencegah jatuhnya lebih banyak korban massal, Israel mengatakan operasinya dilancarkan lebih tepat sasaran dengan memperluas serangan ke wilayah selatan Jalur Gaza usai menghancurkan sebagian besar wilayah utara.

Pengeboman udara dan serangan darat telah memaksa tiga perempat dari total 2,3 juta penduduk Jalur Gaza mengungsi dari rumah-rumah mereka. Israel menegaskan mereka harus melumpuhkan infrastruktur militer Hamas yang luas dan menyingkirkan kelompok itu dari kekuasaan untuk mencegah terulangnya serangan 7 Oktober yang memicu perang.

Serangan mengejutkan Hamas pada awal Oktober itu menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, dan membuat lebih dari 240 orang disandera.

Serangan dan pertempuran membawa kematian dan kehancuran yang belum pernah terjadi sebelumnya di Jalur Gaza. Laporan terbaru Kementerian Kesehatan Gaza menyebut sedikitnya 15.890 orang tewas akibat rentetan serangan Israel, dengan lebih dari 42.000 orang lainnya mengalami luka-luka.

Kementerian Kesehatan Gaza tidak membedakan antara kematian warga sipil dan kombatan Hamas.***DTK

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *