Pemerintah Optimistis Ekonomi Triwulan I Tumbuh 5,0%

Politik863 Dilihat

PEMERINTAH optimistis perekonomian Indonesia akan tetap kuat dengan pertumbuhan di angka 5,0% pada triwulan I 2023. Sebab, sejumlah indikator utama ekonomi nasional konsisten berada di posisi yang kuat dan diyakini dapat mendongkrak kinerja ekonomi dalam negeri.

“Untuk triwulan I 2023 ini kita masih berharap akan mendekati 5,0%. Karena memang konsumsi cukup kuat meski kita perlu mewaspadai dari sisi ekspor yang akan mengalami koreksi dari sisi pertumbuhannya,” ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN, Selasa (14/3).

Indikator utama yang dapat menopang laju pertumbuhan ekonomi tersebut diantaranya ialah Purchasing Manager’s Index (PMI) manufaktur yang ada di level ekspansif, yakni 51,2 pada Februari 2023.

Selain itu, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) tetap stabil di level optimis, yakni 122,4 pada Februari 2023. IKK yang berada di zona optimis tersebut menunjukkan keyakinan ekonomi nasional ke depan dalam kondisi baik.

Indikator lain yang turut mendorong optimisme ialah pertumbuhan kredit untuk konsumsi, investasi, dan modal kerja yang masih berada di level tinggi. Hingga Januari 2023, pertumbuhan kredit investasi tercatat 11,4% (year on year/yoy), kredit modal kerja tumbuh 10,1% (yoy), dan kredit konsumsi tumbuh 9,3% (yoy).

Selain itu indeks penjualan kendaraan bermotor juga tercatat mengalami pertumbuhan positif. Hingga Februari 2023, penjualan mobil tercatat tumbuh 7,4% (yoy) dan penjualan motor tumbuh 56,3% (yoy).

“Ini menggambarkan optimisme, karena kalau masyarakat menengah mulai belanja barang tahan lama seperti kendaraan, itu menunjukkan daya belinya mampu menunjang untuk melakukan konsumsi,” jelas Sri Mulyani.

Selain karena sejumlah indikator tersebut, Indonesia juga patut optimistis menatap perekonomian tahun ini. Sebab, sektor pariwisata nasional mulai menunjukkan geliat setelah sempat tertidur selama pandemi covid-19.

Peningkatan aktivitas kepariwisataan nasional tercermin dari jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang mencapai 736 ribu orang, tumbuh 503,3% (yoy) pada Januari 2023.

“Nanti ini terlihat di dalam penerimaan perpajakan kita, untuk sektor akomodasi dan juga terutama untuk pajak daerah maupun dari penerimaan pajak di pusat,” jelas Sri Mulyani.

Perempuan yang karib disapa Ani itu menambahkan, kondisi ekonomi dalam negeri yang diyakini masih akan tumbuh cukup kuat juga didorong oleh tingkat inflasi yang relatif terkendali. Pada Februari 2023, tingkat inflasi umum tercatat di angka 5,47% (yoy), lebih rendah dari banyak negara.

“Kami cukup optimis kondisi ini akan menyebabkan pertumbuhan ekonomi 2023 terjaga dengan baik di rentang 5,0% hingga 5,3%. Kalau melihat indikator-indikator tersebut, kita optimis triwulan I masih kuat dari sisi agregat demand, meski ekspor dan impor terkoreksi karena kegiatan global melemah,” pungkas dia.***MIOL