Menerka Maksud Jokowi Ajak Prabowo dan Ganjar Blusukan Bareng

Politik1109 Dilihat

JAKARTA || Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo beracara bareng hingga blusukan di Pekalongan, Jawa Tengah. Ada apa di balik Jokowi berkegiatan bareng 2 bakal calon presiden terkuat itu?

Jokowi diketahui menghadiri acara Muktamar Sufi Internasional 2023 di Pekalongan bersama Prabowo dan Ganjar. Prabowo berstatus sebagai ketua panitia acara tersebut, sedangkan ganjar hadir sebagai gubernur. Prabowo dan Ganjar juga sempat bergandengan tangan di akhir acara.

Selepas acara, Jokowi makan bareng Prabowo dan Ganjar. Momen ini terungkap dari unggahan Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana. Mensesneg Pratikno yang mengambil swafoto Jokowi, Prabowo dan Ganjar saat makan bareng.

Tak berhenti di momen itu, Jokowi kemudian mengajak Prabowo dan Ganjar blusukan bareng di Pasar Grogolan, Pekalongan. Dalam momen itu, Prabowo dan Ganjar salam komando yang membuat Jokowi menghampiri lalu menunjuk-nunjuk keduanya. Belum diketahui maksud Jokowi menunjuk kedua bakal capres terkuat itu.

Direktur Institute for Democracy and Strategic Affairs (INDOSTRATEGIC), Ahmad Khairul Umam, menganalisis maksud Jokowi mengajak Prabowo dan Ganjar berkegiatan bareng. Umam menduga Jokowi ingin menegaskan posisinya berada di tengah dalam urusan Pilpres 2024.

“Jokowi tampak ingin menunjukkan bahwa dirinya berada di tengah dan tidak berpihak pada salah satu capres, yang sama-sama merepresentasikan kekuatan pro-keberlanjutan. Jokowi seolah mempersilakan Ganjar dan Prabowo untuk memperebutkan legitimasi dukungan politiknya,” kata Umam saat dikonfirmasi, Rabu (30/8/2023).

Umam mengungkit langkah Prabowo yang baru-baru ini mengumumkan nama koalisi barunya bersama Golkar, PKB, PAN dan PBB. Menurut Umam, pengumuman ini dapat mengancam PDIP dan PPP yang mengusung Ganjar.

“Strategi ini jelas merugikan dan mengancam PDIP serta PPP selaku pendukung Ganjar, yang seolah dinegasikan perannya sebagai elemen pendukung ‘Indonesia Maju’ yang identik dengan pemerintahan saat ini,” kata Umam.

Meski demikian, dosen Universitas Paramadina ini menduga penggunaan nama Koalisi Indonesia Maju oleh Prabowo dkk sudah diketahui Presiden Jokowi. Menurutnya, momen politik sepenting itu tidak akan mungkin luput dari perhatian Jokowi.

“Penggunaan nama Koalisi Indonesia Maju oleh kubu Prabowo besar kemungkinan atas sepengetahuan dan restu politik Presiden Jokowi. Penggunaan nama kabinet untuk koalisi itu hampir tidak mungkin lepas dari perhatian Presiden,” ujar Umam.***DTK

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *