JAKARTA || Pendaftaran pasangan calon (paslon) Presiden dan Wakil Presiden RI akan segera dibuka pada pertengahan Oktober 2023. Namun, hingga saat ini, baru capres Anies Baswedan yang telah mengumumkan pasangan cawapresnya, yakni Muhaimin Iskandar (Cak Imin).
Di sisi lain, dua kandidat lainnya, yakni Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto sampai saat ini belum menentukan pendamping mereka. Hal ini pun menuai respons dari banyak pihak, termasuk Komunikolog Indonesia, Emrus Sihombing. Sebab menurutnya, Indonesia mempunyai banyak sosok mumpuni yang bisa menjadi bakal cawapres Ganjar maupun Prabowo.
Emrus pun mengungkapkan politikus Yusril Ihza Mahendra cocok menjadi calon pendamping Prabowo karena dinilai sebagai sosok yang berpengalaman dan profesional.
“Jika kita melihat secara jujur, ada salah satu sosok yang memiliki kapabilitas, profesionalitas, leadership, manajerial, pengalaman pengelolaan pemerintahan dan sebagainya, yaitu Yusril Ihza Mahendra,” papar Emrus.
“Muncul pertanyaan kritikal, Yusril Ihza Mahendra cocoknya mendampingi Ganjar atau Prabowo? Menurut hemat saya, Yusril Ihza Mahendra sangat tepat berpasangan dengan Prabowo,” sambungnya.
Lebih lanjut, Emrus mengatakan pasangan Prabowo-Yusril lebih ‘menjual’ pada Pilpres 2024, ketimbang sosok Gibran Rakabuming atau calon lainnya. Emrus pun membeberkan tujuh alasan utama Yusril cocok berpasangan dengan Prabowo pada Pemilu 2024.
“Pertama, Yusril Ihza Mahendra punya magnet elektoral yang sangat bagus, utamanya dari luar Pulau Jawa. Ini tentu modal elektoral bagi Prabowo memenangkan pertarungan pada Pilpres 2024 yang akan datang,” tuturnya.
Kedua, lanjut Emrus, Yusril mempunyai relasional yang dekat dengan tokoh agama dan komunitas religius yang penganutnya mayoritas di negeri ini.
“Tentu ini juga merupakan modal politik elektoral pada Pilpres 2024,” ujarnya.
Ketiga, Emrus menilai Yusril dikenal masyarakat luas secara nasional karena ketokohannya. Keempat, Yusril juga dikenal sebagai guru besar hukum yang kredibel dan pengacara kawakan.
“Kasus yang dibela selalu mendapat sorotan dan dukungan positif dari berbagai kalangan di tengah masyarakat,” ucap Emrus.
Selanjutnya yang kelima, Emrus menyebut pandangan profesor hukum ini karap mendobrak kebuntuan hukum di ruang publik, Yusril selalu memberikan melontarkan ide dan gagasan hukum serta menawarkan solusi hukum dalam suatu diskusi atau dialog.
Keenam, Yusril cocok menjadi pasangan bagi Prabowo karena mampu menawarkan kedaulatan hukum di Tanah Air.
“Sebab, sampai saat ini, penanganan hukum di negeri kita masih jauh dari harapan mayoritas rakyat Indonesia,” sebutnya.
Terakhir, Yusril merupakan Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PPB), yang mana menjadi salah satu partai pengusung Prabowo. Menurut Emrus, Yusril juga sangat rendah hati dan tidak krasak-krusuk.
“Ia malah memposisikan dirinya sebagai cawapres alternatif, jika terjadi deadlock di koalisi Prabowo. Sebab, di koalisi ini bisa saja terjadi kekuatan tarik-menarik dengan muatan politik sektoral masing-masing partai,” katanya.
“Padahal sebenarnya, menurut hemat saya, Yusril Ihza Mahendra punya kompetensi untuk bacapres,” pungkasnya.
Sebagai informasi, sampai saat ini, Prabowo diusung sebagai capres oleh Koalisi Indonesia Maju yang terdiri dari Partai Gerindra, Partai Golkar, PAN, Partai Demokrat, Partai Bulan Bintang, Partai Gelora, dan Partai Garuda.***DTK