Jelang Puasa, Satgas Pangan Polri Cek Stok Bahan Pokok di Sumatera-Papua

Ragam1107 Dilihat

JAKARTA || Mendekati bulan Ramadhan dan Idul Fitri, Satgas Pangan Polri bersama Kementerian Perdagangan (Kemendag) melakukan sidak di sejumlah pasar tradisional di sejumlah provinsi. Ini dilakukan untuk memastikan jalur distribusi dan stok bahan pokok berupa beras Bulog dan minyak goreng ‘Minyakita’ di Sumatera Utara, Sulawesi Utara, Kalimantan Utara, hingga Papua.

Pengecekan dilakukan secara serentak oleh tim gabungan Satgas Pangan Bareskrim Polri, Kemendag, Bapanas, serta Bulog, pada Senin (20/2/2023). Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigjen Whisnu Hermawan mengatakan hal ini dilakukan untuk memastikan stok bahan pokok menjelang Ramdhan dan Idul Fitri aman.

“Berdasarkan penelusuran tim di lapangan, stok beras Bulog dan MinyaKita dipastikan tersedia dan aman menjelang bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri, meski ditemukan adanya keterlambatan dalam pendistribusiannya sehingga harga beras dan minyak goreng lebih tinggi dari HET,” ujar Whisnu dalam keterangan kepada wartawan, Senin (20/2/2023).

Di wilayah Kalimantan Utara, Satgas Pangan dipimpin Kombes Roland Ronaldy mencatat stok beras premium super sebanyak 17 Ton, beras premium 24 Ton, dan beras medium 210 ton di gudang Bulog Lingkas Ujung, Tarakan, Kalimantan Utara.

“Stok beras akan terus bertambah dengan masuknya beras medium dari Sulawesi Selatan sebanyak 250 ton pada 17 Maret 2023. Dan pada pertengahan Maret, akan masuknya beras impor Bulog dari Thailand yang saat ini masih berada di Depo Surabaya,” katanya.

Sementara itu, stok minyak goreng Minyakita tercatat sebanyak 40 ribu liter yang siap disitribusikan di gudang Bulog Lingkas Ujung.

“Stok minyak goreng MinyaKita di Pasar Tenguyun masih terbatas, sehingga harga melonjak menjadi Rp 16.000/liter karena terkendala distribusi. Dalam waktu dekat, akan dilakukan operasi pasar untuk beras dan minyak goreng,” tuturnya.

Sementara di wilayah Sumatea Utara, tim yang dipimpin Kombes Setyo K Heriyanto merekomendasikan perlunya pencetakan kemasan beras SPHP 5 kg yang lebih banyak mengingat antusiasme masyarakat cukup tinggi terhadap beras SPHP. Perlu dikaji lebih lanjut proses re-packing kemasan 50kg ke 5kg karena dikhawatirkan terjadi loss yang cukup signifikan.

Setiap kios yang menjual beras SPHP wajib memasang spanduk Beras SPHP sesuai ketentuan Perbadan 15/2022. Pengawasan penyaluran Beras SPHP perlu ditingkatkan terutama di downline distributor yang berada di luar kota Medan karena rawan penyimpangan.

“Pemerintah perlu mendorong penyaluran DMO minyak goreng oleh para produsen dan mengawasi proses penyalurannya hingga ke tingkat eceran,” imbuhnya.

Dalam keterangan pers yang disampaikan Dittipideksus Bareskrim Polri menyampaikan di wilayah Papua, tim yang dipimpin Kombes Setiadi Sulaksono mencatat ketersedian beras CBP di Divre Papua sudah cukup dan harga sesuai harga HET dalam menghadapi Ramadhan dan Idul Fitri. Stok minyak goreng di wilayah Papua tidak terjadi kendala karena barang masih mencukupi.

“Tim merekomendasikan agar stok minyak goreng untuk rakyat (MinyaKita dan minyak curah) Bulog ditingkatkan statusnya menjadi D1 karena kondisi saat masih di posisi D2 dan masih menerima pasokan dari Makassar. Hal ini perlu dilakukan untuk mempersingkat rantai distribusi dan harga kemungkinan akan lebih murah ke pasaran,” ucapnya.

Untuk wilayah Sulawesi Utara, tim yang dipimpin AKP Sarjono mencatat kondisi gudang secara keseluruhan mengalami kekosongan stok beras Bulog dan MinyaKita baik di gudang provinsi maupun di gudang kantor cabang.

“Harga beras diperkirakan akan mengalami kenaikan jika tidak dilakukan pendistribusian dalam waktu dekat. Berdasarkan informasi dari kepala bagian pengadaan Perum Bulog telah dilakukan pemesanan ke Gudang Makassar dan tinggal menunggu pengiriman,” pungkasnya.***DTK

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *