Ganjar Balas Gibran: Fasilitas Jadul Saja Hasilkan Pekerja, Apalagi Modern

Politik648 Dilihat

KALTIM || Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo merespons pernyataan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka soal SMK dengan kondisi kurang baik saat awal dirinya memimpin Kota Solo. Ganjar menjawab santai kritikan cawapres nomor urut 2 itu, yang mengatakan fasilitas SMK di Jateng itu jadul.

“Jadul aja bisa menghasilkan tenaga kerja siap pakai ya, apa lagi modern,” kata Ganjar di Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur, Rabu (6/12/2023).

Dari kritikan itu, Ganjar menilai Gibran sudah memiliki catatan hasil evaluasinya. Artinya, menurut Ganjar, Gibran siap untuk debat capres-cawapres yang telah disiapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) nantinya.

“Saya senang karena beliau (Gibran) memberikan catatan, jadi ini sangat bagus untuk saya bahwa beliau pun siap debat (capres-cawapres) gitu ya,” ucap Ganjar

“Jadi agak fitnah itu yang mengatakan kalau beliau tidak siap debat itu ya. Beliau siap, punya catatan,” imbuh Ganjar.

Lebih lanjut, Ganjar mengatakan bahwa dirinya bersama Gibran sama-sama ikut serta dalam kerja sama Konsorsium Pengusaha Peduli Sekolah Vokasi RI dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah. Di mana, kerja sama itu terkait revitalisasi 7 sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Jawa Tengah.

“Dan kebetulan ketika konsorsium dibuat itu beliau juga ikut bersama beliau, saya bersama Mas Gibran bareng untuk menyusun itu, dan beliau itu orang yang sangat kreatif. Beliau itu punya banyak kreatifitas dan tentu bisa membantu siapapun tanpa harus melihat kewenangan,” pungkasnya.

Cerita Gibran Beranikan soal Urusan SMK
Sebelumnya diberitakan, Gibran Rakabuming Raka bercerita menemukan SMK dengan kondisi kurang baik saat awal memimpin Kota Solo. Gibran mengaku harus memberanikan diri untuk melakukan tindakan.

Hal itu disampaikan Gibran dalam acara tanya jawab bertajuk ‘Gibran Mendengar, Santri Bicara’ di Pondok Pesantren (Ponpes) AsShiddiqiyah 2 di Tangerang, Banten, Senin (4/12/2023). Mulanya, salah seorang santriwati bertanya ke Gibran terkait cara pemerintah agar santri tak kalah saing dengan siswa di sekolah umum lantaran keterbatasan teknologi dan informasi.

Dia mengatakan, urusan SMK sebenarnya merupakan ranah gubernur bukan wali kota. Namun, dia mengaku memberanikan diri.

“Sebenarnya SMK tuh bukan ranahnya wali kota sih tapi ranahnya gubernur. Tapi karena ya keadaannya kurang baik, kami memberanikan diri untuk membuat konsorsium itu isinya perusahaan-perusahaan besar seperti misalnya Astra, Sinar Mas,” ujarnya.

Gibran mengatakan kondisi SMK yang ditinjaunya saat itu kurang baik. Dia mengatakan komputer di SMK itu juga masih jadul.

“Itu mereka (konsorsium) kami bentuk untuk mengawal SMK negeri yang sebelumnya mohon maaf komputernya masih jadul, atau alat-alatnya itu masih sangat tidak terupdate. Ini kita update semuanya. Jadi apa yang dipakai di pabrik, apa yang dipakai di industri, itu sama dengan apa yang ada di sekolahnya,” ujarnya.

Dia ingin pelajaran di sekolah terpakai di dunia kerja. Gibran ingin kurikulum di sekolah dan pelaku industri dapat saling bekerja sama.

“Jadi kita pengin apa yang dipelajari di sekolah itu nanti terpakai di dunia kerja. Yang kamu maksud itu kan? Jadi kita pengin yang namanya kurikulum itu kerja sama dengan pelaku industri. Kan yang mengerti kebutuhan industri pelaku industri itu sendiri,” ujarnya.***DTK

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *