Dari Skywalk Tengku Buwang Asmara Lihat Kota Siak Malam Hari

Uncategorized447 Dilihat

SIAK || Skywalk Tengku Buwang Asmara sebagai destinasi wisata baru tepian Sungai Jantan Siak, Riau telah diresmikan Bupati Siak Alfedri. Skywalk Tengku Buwang Asmara sendiri bisa menjadi alternatif wisata murah untuk sekadar melepas penat dari kesibukan sehari-hari. Hal ini lantaran skywalk tersebut menyajikan pemandangan yang indah dan memberikan sensasi yang berbeda apa lagi datang malam hari.

Skywalk Tengku Buwang Asmara mulai dibangun pada 2022 lalu. Skywalk ini dibangun dalam tiga tahap konstruksi sepanjang 1.076 meter yang membentang mulai dari Rumah Datuk Pesisir hingga ke destinasi wisata Tangsi Belanda, Benteng Hulu.

Pembangunan tahap pertama, konstruksinya tuntas sepanjang 274 meter. Di mana pada tahap ini ada konstruksi berupa kaca tempered 12 mm sepanjang 50 meter dan bisa dilintasi wisatawan di atasnya. Kaca tempered sendiri memiliki tinggi sekitar 12 meter dari permukaan air pasang. Tentunya, keberadaan kaca itu, menjadi tantangan tersendiri di Skywalk Tengku Buwang Asmara.

Tak hanya itu, ada juga dancing light pada konstruksi yang menambah skywalk jadi cantik ketika di lihat pada malam hari. Dancing light itu tentunya menjadi spot baru instagramable dengan latar belakang Istana Siak dan turap Singapura di seberang Sungai Siak.

Bupati Siak, Alfedri saat meresmikan skywalk Tengku Buwang Asmara menilai bertambahnya infrastruktur di daerah bekas pusat kerajaan Siak Sri Indrapura sultan ke dua Tengku Buwang Asmara sama membangkitkan bantang terendam.

“Di sini kampung datuk-datuk kerajaan Siak, dengan adanya Skywalk kami ibarat membangkitkan batang terendam. Karena di sini dulunya pusat kejayaan melayu Siak Sri Indrapura dengan Sultan Tengku Buang Asmara di Mempura. Itu 20 tahun kejayaan Siak di daerah ini,”kata Bupati Alfedri saat meresmikan Skywalk Tengku Buwang Asmara, Kamis malam (16/2/2023).

Lewat pembangunan destinasi wisata baru ini, Alfedri yakin Mempura dapat bangkit dan kembali berjaya. Di mana ia juga punya cita-cita Siak sebagai ‘Kota Kembar’ yang nantinya pembangunan merata dari sisi Kota Istana Siak dan seberang Mempura.

“Mudah-mudahan Mempura makin maju supaya menjadi kota kembar. Jadi ini ada kawasan cagar budaya dan Siak kawasan cagar budaya tingkat nasional. Di daerah Istana Siak itu kawasan kesultanan, lalu Mempura ini kawasan datuk-datuk hingga di Tangsi Belanda kawasan kolonial,” kata Alfedri.

Pembangunan sky walk sendiri tentu telah melalui berbagai uji dan assessment dari berbagai instansi. Bahkan pembangunan destinasi wisata baru tersebut tak sampai merusak dan mengganggu cagar budaya di daerah tersebut.

“Jadi heritage ini sudah dikaji, assessment dengan bangunan tidak ada mengganggu kawasan cagar budaya. Tidak ada makam dan peninggalan-peninggalan sejarah yang terganggu. Kita harap istana dan Mempura ini sama-sama rata pembangunannya,” kata Alfedri.

Dalam peresmian itu, Bupati Alfedri memberi nama Skywalk Tengku Buwang Asmara. TBA adalah salah satu tokoh yang kini sedang dalam tahap pengusulan sebagai Pahlawan Nasional.

Kepala Dinas PUPR Tarukim Siak Irving Kahar di kesempatan yang sama juga menyampaikan ingin mewujudkan kota kembar sebagaimana yang di sampaikan Bupati Alfedri dan menjadi tujuan pariwisata yang maju di pesisir Sumatera.

“Ada banyak pertanyaan kenapa yang di bangun Skywalk, banyak bangunan peninggalan sejarah dari kerajaan Siak, berada di pinggir sungai, Nah, bagaimana kita bisa menjangkau dan melihat cagar budaya, maupun bangunan peninggalan kerajaan Siak dan Belanda letaknya di tepi Sungai Siak. Seperti di anjungan 1 ini ada peninggalan rumah datuk pesisir dan kebun Durian usia ratusan tahun di tanam orang tua-tua dulu,” kata dia.

Sementara itu, lanjut Irving di seberang Kota Siak ada Istana, balai kerapatan, china’s tone dan tetepian Sungai Jantan untuk melihat keindahannya lebih tepat dari Mempura. Berjalan diatas sky walk, wisatawan bisa menikmati indahnya Istana Siak, kota Siak di malam hari. Begitu juga dengan wisata sejarah di Kampung Tengah, Mempura yang selama ini dikenal dengan Kampung para Datuk-Datuk.

“Nanti akan kita bangun anjungan datuk pesisir, kemudian loket tiket, Dengan tiket selain membatasi tamu wisatawan yang naik ke skywalk juga untuk PAD,”kata dia.

Ia berharap, pembangunan skywalk di bangun dengan anggaran yang besar, diharapkan peran serta masyarakat untuk mengawasi dan menjaganya. Karena kata dia, pembanguan ini memiliki dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar.

“Masyarakat bisa atur lahan parkir, UMKM bisa di gerakan jual souvenir dan jajanan dan minuman. Kemudian kita bisa menyediakan jasa ojek atau angkutan bagi para pengunjung ke Sini,”harapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Irving menyebut sky walk dibuka untuk umum hingga bulan Ramadan. Selanjutnya spot wisata kekinian itu kembali ditutup untuk proses finishing dan pemasangan keramik.

“Sekarang dibuka, nanti awal puasa kita tutup kembali karena ada pemasangan keramik sampai 1 minggu jelang lebaran. Jadi ini dibuka sampai jelang puasa bisa dinikmati, tapi nanti kita tutup sementara”

“Dancing lightnya sekitar 58 meter dan kita berharap ada yang menjaga karena banyak sekali lampu. Tahap kedua juga nanti ada dancing light, beda bentuknya sesuai arahan pak bupati, bakal ada juga colour grader atau cahaya berkejar-kejaran,”tutup Irving.***ANDI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *