JAKARTA || Kontak tembak antara aparat TNI dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) terjadi di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. Dalam peristiwa tersebut lima orang yang diduga merupakan anggota KKB pimpinan Yotam Bugiangge tewas.
Insiden kontak tembak antara aparat TNI dengan KKB terjadi pada Kamis (14/9/2023) sekitar pukul 14.50 WIT. Peristiwa itu terjadi di Kali Brasa, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. Simak sederet fakta terkini seputar insiden TNI tembak mati KBB di Yahukimo berikut ini:
1) 5 Anak Buah KKB Yotam Bugiangge Tewas
Dilansir detikSulsel, lima orang anggota KKB yang tewas disebut merupakan anak buah dari kelompok Yotam Bugiangge, desertir TNI yang membelot menjadi pimpinan KKB di Nduga. Kelimanya tewas usai kontak tembak dengan aparat TNI.
“KKB yang meninggal tersebut adalah anggota dari kelompok Yotam Bugiangge, disertir TNI yang membelot menjadi KKB di wilayah Nduga,” kata Kepala Penerangan (Kapen) Kogabwilhan III Kolonel Czi IGN Suriastawa dalam keterangannya, Minggu (17/9/2023).
Suriastawa menjelaskan identitas kelima anggota KKB yang tewas tersebut awalnya tidak diketahui. Namun dari hasil pengecekan, pihaknya memastikan kelimanya bukanlah warga Yahukimo. Kelima jenazah juga telah dimakamkan.
2) Kronologi Kontak Tembak TNI dengan KKB
Berawal saat aparat TNI melihat adanya pergerakan beberapa orang di Kali Brasa, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Rabu (13/9/2023) pukul 12.10 WIT. Kemudian, pukul 13.15 WIT aparat TNI memutuskan melakukan patroli di sekitar wilayah tersebut.
Keesokan harinya, Kamis (14/9/2023) pukul 09.05 WIT, KKB melepaskan tembakan menggunakan senjata api laras panjang ke arah aparat tim gabungan TNI. Kepala Penerangan (Kapen) Kogabwilhan III Kolonel Czi IGN Suriastawa menyebut KKB yang pertama kali menembak.
Tak berselang lama, muncul beberapa KKB dari dalam gubuk yang berada di Sungai Brasa juga menembaki aparat. Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Gabungan pun memerintahkan menembak balik ke arah KKB. Hasilnya, 4 anggota KKB tewas dalam kontak tembak tersebut.
Usai kontak tembak tersebut, aparat tim gabungan TNI melakukan penyisiran di tempat kejadian perkara (TKP). Aparat menemukan satu anggota KKB lain yang tewas dalam peristiwa tersebut.
3) 5 Orang Tewas Dipastikan Bukan Warga Sipil
Kapen Kogabwilhan III Kolonel Czi IGN Suriastawa mengungkapkan, kelima anggota KKB yang tewas tersebut bukan merupakan warga sipil atau masyarakat Yahukimo. Sebab, hingga kini, identitas kelima jenazah belum diketahui.
“Hal ini dikuatkan oleh Kepala Suku Leo Ghiban yang berada di Dekai, yang sudah mengecek langsung kelima jenazah tersebut dan memastikan mereka bukan penduduk Yahukimo,” ungkap Suriastawa seperti dilansir detikSulsel, Minggu (17/9/2023).
Suriastawa melanjutkan, kelima anggota KKB tewas itu lalu dimakamkan pada Sabtu (16/9/2023) oleh masyarakat setempat. Kepala suku setempat juga telah mengecek langsung lima jenazah anggota KKB tersebut sebelum dikubur.
Akhirnya lanjut Suriastawa, kelima jenazah anggota KKB tersebut diputuskan dikubur setelah dilakukan koordinasi antara TNI dan Polri serta pemerintah setempat. Mereka dimakamkan tanpa diketahui identitasnya.
4) Sejumlah Barang Bukti Turut Diamankan Aparat
Selain kelima jenazah, Kapen Kogabwilhan III Kolonel Czi IGN Suriastawa mengatakan, aparat juga mengamankan sejumlah barang bukti. Antara lain magasin, peluru, handphone, bendera bintang kejora, dan noken.
“Adapun barang bukti yang tertinggal bersama 5 orang KST tersebut berupa 1 magazen jenis SS1, 1 magasin jenis HK-47 dengan 4 butir amunisi di magasin SS1, 1 unit HT merk Hitachi beserta charge, 5 buah unit handphone, kartu BPJS atas nama Marnus Elopere dan kartu keluarga sejahtera atas nama Yoel Giban,” pungkasnya.***DTK