PBNU Tegaskan Tak ke Mana-mana, Sentil yang Bawa-bawa NU

Politik1697 Dilihat

JAKARTA || Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar menegaskan NU tidak ke mana-mana meski warganya di mana-mana. Kiai Miftach pun menyentil orang yang membawa-bawa NU ke mana-mana.

“Oleh karena itu menipisnya pemahaman tentang Nahdlatul Ulama yang saat sekarang ini warganya ada di mana-mana dan tidak ke mana-mana yang tujuannya sebetulnya dia maton mantap akidah keyakinannya prinsipnya tidak ke mana-mana, tapi dia di mana-mana,” kata Kiai Miftach dalam Munas dan Konbes NU Tahun 2023, di Ponpes Al Hamid, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (18/9/2023).

Kiai Miftach menyebut ada yang membawa-bawa NU ke mana-mana. Namun, lanjut dia, anehnya mereka tidak pernah pulang ke NU kecuali saat mengalami masalah. Kiai Miftach tidak mengungkap siapa orang yang dimaksudnya.

“Tapi kenyataan dia di mana-mana dengan seluruh apa yang ia miliki, bahkan semua perabot-perabat kekayaan Nahdlatul Ulama dibawa ke mana-mana, dan anehnya dia tidak akan pernah pulang ke rumahnya karena di sana ada sesuatu yang nyaman, ada sesuatu yang menenangkan menurut mereka, kecuali kalau mereka sedang mengalami masalah dia baru datang ke rumah,” tutur dia.

Padahal, lanjut Kiai Miftach, bukan hal seperti itu yang diinginkan para muassis atau pendiri NU. NU menurutnya tidak ingin warganya masuk ke dalam partai dan larut di dalamnya.

“Tidak seperti itu keinginan para muasis, tidak seperti itu yang dia maksudkan dengan Nahdlatul Ulama ada di mana-mana tidak ke mana-mana. Tapi untuk ujian nyali, silakan Anda ke mana-mana tapi untuk menguji nyali anda, bukan larut di sana bukan malah melebihi partai daripada Anda yang masuk ke partai itu,” kata Kiai Miftach.

“Kita sudah dandan-dandan demikian, begitu ada di sana berubah 180 derajat, yang dulu halal malah halal lagi, yang haram menjadi halal, nggak ada yang haram, halal semua. Di sinilah Munas dan Konbes sebagai bukti kita terus ingin memperbaiki tapi juga membuka diri, kritik, manakala ada salah monggo, tapi ada aturan ada caranya jangan lewat media orang tahu dan mungkin banyak orang menilai yang begitu itu justru lebih bobrok,” imbuh dia.

Kiai Miftach pun lantas mengusulkan agar Munas dan Konbes NU digelar setahun dua kali, apalagi jelang Pilpres 2024. Hal itu disebutnya juga untuk menyampaikan instruksi-instruksi kepada warga NU mendekati Pilpres 2024.

“Bila perlu satu tahun dua kali, atau satu bulan nanti dalam rangka instruksi PBNU untuk umat, apa instruksi itu kalau sudah dekat dengan coblosan. Tapi alhamdulillah saya apresiasi para PW para PC sampai sekarang saya belum mendengar ada yang jualan atau buka lapak sendiri-sendiri. Alhamdulillah terima kasih. Begitu bapak presiden laporan atas kedekatan kita dengan bapak presiden. Semoga semua ini menjadi berkah bagi kita semuanya,” pungkas Kiai Miftach.***DTK

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *