Wali Kota Gunungsitoli Sambut Kunjungan Menteri BUMN RI

Nias1332 Dilihat

GUNUNUNGSITOLI || Wali Kota Gunungsitoli Ir. Lakhomizaro menyampaikan berbagai harapan
pembangunan untuk Pulau Nias kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) Republik Indonesia, bertempat di Halaman Kantor Wali Kota
Gunungsitoli, Sabtu (07/01/2023).

“Di Kepulauan Nias ini banyak yang bisa dikembangkan, sektor pertanian,
sektor pariwisata juga terkenal, tapi tidak bisa dikembangkan karena
keterbatasan anggaran. Banyak yang sudah kami laksanakan tapi karena
anggaran kami lebih fokus menata infrastruktur terutama di sektor
perhubungan. Sehingga sangat sedikit teralokasikan anggaran untuk bisa
menjawab semua harapan masyarakat,”ungkap Wali Kota.

Wali Kota berharap untuk mendukung pengembangan pembangunan
khususnya disektor pariwisata, penerbangan Jakarta – Gunungsitoli dapat
dibuka kembali. Agar wisatawan maupun masyarakat bisa langsung datang
dan pergi dari Gunungsitoli menuju Jakarta ataupun sebaliknya. Dengan
meningkatnya kunjungan wisatawan, perputaran ekonomi akan turut juga
berjalan di Kepulauan Nias.

Untuk pengembangan Bandara Binaka Gunungsitoli, Wali Kota Gunungsitoli
berharap tidak hanya pelebaran maupun menambah panjang landasan
pesawat. Sebaiknya Bandara Binaka juga dikelola oleh PT. Angkasa Pura.

“Disampaikan kepada kami bahwa jalur penerbangan yang aman itu adalah
dari Jakarta ke Gunungsitoli, jadi itu harapan kami agar giat ekonomi itu
kembali seperti biasa. Kami mohon juga Bandara itu ditangani oleh Angkasa
Pura biar lebih profesional penanganannya. Begitu juga dengan Pelabuhan
Gunungsitoli agar diberi perhatian, kalau kita lihat sangat prihatin kondisinya.
Padahal melayani 4 kabupaten dan 1 kota, ”ujarnya.

Selain itu, Wali Kota juga meminta Erick Thohir untuk mencarikan solusi
permasalahan harga gas non subsidi yang terlalu tinggi di Pulau Nias. Wali
Kota menjelaskan bahwa saat ini untuk isi ulang gas di Kepulauan Nias hanya
bisa dilakukan untuk tabung 3 kg sedangkan ukuran tabung lain harus dikirim
untuk diisi ulang ke Sibolga, sehingga harganya melebihi Rp. 300 ribu
pertabung 12 Kg.

Menjawab hal itu, Menteri BUMN Erick Thohir berjanji akan mengupayakan
sesuai dengan aturan yang ada. Seperti penerbangan Jakarta – Gunungsitoli,
terlebih dahulu dicek lagi, mana pesawat yang bisa hadir dan tidak akan rugi
akan diupayakan untuk diterbangkan rute Jakarta – Gunungsitoli. Masalah
mengenai LPG akan dipelajari dulu aturannya, jika memungkinkan sesuai
aturan akan dibuat seperti yang disampaikan oleh Wali Kota.

“Saya berharap pola pikir dari pada kita Pemerintah Pusat maupaun
Pemerintah Daerah, mengambil kebijakan ekonomi yang baik bagi rakyatnya.
Kita semua yang ada disini harus punya mental melayani, bukan mempersulit.
Karena tidak mungkin investasi datang kesini kalau kita mempersulit
pengurusan, karena investasi itu membuka lapangan pekerjaan dan
pajak,”ujarnya.

Diakhir sambutannya, Erick Thohir mengajak semua Kepala Daerah dan
unsur terkait langsung di Pulau Nias untuk duduk bersama membicarakan
kebutuhan prioritas bagi Pulau Nias. “Nanti kita undang ke Jakarta duduk
bersama,”ujarnya.

Usai dari kantor Wali Kota Gunungsitoli menuju Kantor Sinode BNKP lalu
dilanjutkan ke Taman Ya’ahowu. Di Taman Yaahowu, Erick Thohir diberikan
marga Zebua dan dianugerahi Balugu Sangeri Banua.*** RESTU