Tutup Buku, APBN 2023 Tekor Rp 347.6 T

Ragam2098 Dilihat

JAKARTA || Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 sepanjang tahun defisit Rp 347,6 triliun. Realisasi yang masih sementara itu setara dengan 0,65% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Sri Mulyani mengatakan defisit itu jauh lebih kecil dibandingkan desain awal APBN yang ditargetkan defisit mencapai Rp 598,2 triliun. Juga masih di bawah dari target Perpres Nomor 75 Tahun 2023 yang mencapai Rp 479,9 triliun.

‘Realisasi defisit kita jauh lebih kecil yaitu Rp 347,6 triliun. Defisit kita hanya 1,65% dari PDB,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers realisasi APBN 2023 di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa (2/1/2024).

Defisit APBN ini berarti pendapatan lebih kecil dibandingkan jumlah belanja pemerintah. Pendapatan negara sepanjang 2023 mencapai Rp 2.774,3 triliun.

Untuk belanja negara, sepanjang 2023 mencapai Rp 3.121,9 triliun. Realisasi itu mencapai 102% dari target awal APBN 2023 yang mencapai Rp 3.061,2 triliun dan 100,2% target Perpres Nomor 75 Tahun 2023 yang mencapai Rp 3.117,2 triliun.

“Kinerja APBN 2023 sangat solid dan kredibel. APBN tetap berfungsi dalam suasana apapun,” ucapnya.

Selain itu, keseimbangan primer surplus Rp 92,2 triliun. Realisasi ini merupakan kinerja positif setelah keseimbangan primer negatif sejak 2012.

“Bayangkan tadinya didesain defisit. Sebelum COVID keseimbangan primer kita juga defisit, jadi kalau sekarang 2023 keseimbangan primer kita surplus ini kondisi yang luar biasa,” ucapnya.***DTK