Pertemuan Pemimpin Negara Muslim dengan Trump Berlangsung Tertutup

Ragam19 Dilihat

NEW YORK || Pertemuan para pemimpin negara Muslim, termasuk Indonesia, dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membahas Gaza digelar secara tertutup di sela-sela Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut pertemuan tersebut berlangsung “sangat produktif”.

Pertemuan tersebut, seperti dilansir Anadolu Agency dan Reuters, Rabu (24/9/2025), digelar di New York pada Selasa (23/9) waktu setempat, dengan dihadiri Trump, Erdogan, dan para pemimpin negara Muslim lainnya, termasuk Presiden Indonesia Prabowo Subianto.

Dalam foto yang dirilis Reuters terlihat Raja Yordania Abdullah II, Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, dan Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan hadir dalam pertemuan itu.

Pada awal pertemuan ketika wartawan diperbolehkan meliput, Trump berulang kali menyebut pertemuan tersebut sebagai “pertemuan paling penting”.

“Kami ingin mengakhiri perang di Gaza. Kami ingin mengakhirinya. Mungkin kita bisa mengakhirinya sekarang juga,” kata Trump kepada wartawan pada awal pertemuan.

“Ini merupakan pertemuan paling penting saya,” sebutnya.

“Tetapi ini adalah pertemuan yang sangat penting bagi saya karena kita akan mengakhiri sesuatu yang mungkin seharusnya tidak pernah dimulai,” ujar Trump seperti dilansir The Times of Israel.

Trump juga mengatakan bahwa pertemuan ini dihadiri “semua pemain besar kecuali Israel, tetapi itu akan menjadi yang berikutnya” — tampaknya merujuk pada pertemuan dirinya dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di Gedung Putih pekan depan.

Pertemuan tersebut dihadiri oleh para pemimpin dan pejabat tinggi dari Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Qatar, Mesir, Yordania, Turki, Indonesia, dan Pakistan.

Belum ada informasi lebih lanjut mengenai isi pertemuan yang berlangsung tertutup tersebut, yang digelar di sela-sela Sidang Umum PBB. Namun Trump mengatakan setelah pertemuan itu selesai digelar bahwa pertemuan tersebut “sangat sukses”, tanpa memberikan detail lebih lanjut.

Erdogan, dalam pernyataan terpisah, memberikan komentar senada, dengan menyebut pertemuan dengan Trump itu sebagai “pertemuan yang sangat produktif dan positif”. Disebutkan juga oleh Erdogan bahwa pertemuan membahas Gaza itu “sangat membuahkan hasil”.

Saat berbicara kepada wartawan di New York usai pertemuan tersebut, Erdogan mengatakan bahwa deklarasi bersama dari pertemuan itu akan dipublikasikan. Dia mengatakan dirinya merasa “puas” dengan hasil pertemuan itu, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Turki yang merupakan anggota NATO telah mengecam keras serangan Israel di Jalur Gaza dan menyebutnya sebagai genosida. Ankara juga telah menghentikan semua perdagangan dengan Tel Aviv, mendesak langkah-langkah internasional untuk melawannya, dan menyerukan gencatan senjata segera di Jalur Gaza.***DTK