TNI Pertimbangkan Penambahan Pasukan dan Alutsista Usai Penyerangan KKB

Kriminal943 Dilihat

KEPALA Staf Umum Tentara Nasional Indonesia (TNI) Letjen Bambang Ismawan menyatakan, TNI tengah mempertimbangkan penambahan pasukan imbas insiden penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kepada prajurit penyelamat pilot Susi Air.

“Hari ini kan Panglima kesana untuk melihat langsung di lapangan, apa yang dibutuhkan prajurit di lapangan. Nah itu nanti beliau kembali baru diputuskan misalnya tambahan pasukan,” kata Bambang Ismawan saat ditemui pada Gelar Pasukan Operasi Lilin 2023 di Kawasan Monas, Jakarta, Senin (17/4).

Kendati demikian, Bambang sampai saat ini masih belum dapat merinci terkait jumlah personel yang akan diterjunkan dalam rangka penebalan.

“Ya tambahannya berapa itu kan dilihat kebutuhan di lapangan. Ya itu ya. Bukan yang maksimal seperti itu tidak. Sesuai kebutuhan di lapangan saja,” jelas Bambang.

Nantinya para pasukan yang diterjunkan guna penebalan tersebut, dijelaskan Bambang, juga akan dibekali dengan sejumlah alutsista.

“Kita lihat situasi di lapangan atau kebutuhan mungkin alutsista apa helikopter atau segala macam itu melihat kebutuhan. Nanti kita kabari berikutnya kalau ada perkembangan, mohon doanya ya,” pungkasnya.

Pratu Miftahul Arifin merupakan korban penyerangan KKB Papua dalam tugasnya mencari keberadaan pilot Susi Air, Philips Mark Merthens di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Sabtu (15/4).

Diketahui sebelumnya, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono bertolak ke Papua untuk melakukan evaluasi bersama usai tewasnya satu prajurit TNI di Mugi-Mam, Kabupaten Nduga, Papua. TNI kehilangan satu prajurit dalam kontak senjata dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dalam misi penyelamatan pilot Susi Air Phillip Mehrtens.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksda Julius Widjojono membenarkan Yudo bertolak ke Papua. Yudo didampingi KSAD Jenderal Dudung Abdurachman, dan Pangkostrad Letjen Maruli Simanjuntak.

“Betul, (Panglima, KSAD, hingga Pangkostrad akan ke Timika, Papua),” tegas Julius, Minggu, (17/4).

Diketahui, KKB menyerang prajurit dari Satuan Tugas (Satgas) Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 321/Galuh Taruna yang sedang bertugas di Distrik mugi.

Hingga kini, Julius menyebut belum ada korban tambahan dari keganasan KKB terhadap prajurit TNI yang tengah bertugas di Distrik Mugi.

“Kemarin kami mencoba untuk berkomunikasi melalui saluran radio juga masih terhambat,” ungkapnya.

Terkait informasi yang simpangsiur soal jumlah korban TNI oleh KKB, Julius meminta media massa agar merujuk kepada satu informasi terpusat, yakni Mabes TNI.***MIOL

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *