Arief yakin performa Gibran akan serupa dengan debat cawapres pertama. Dia yakin Gibran akan melebihi ekspektasi.
“Jadi kita akan yakin bahwa Mas Gibran penguasaannya ini akan ya mirip-mirip lah 11-12 dengan penguasaan debat kedua. Dikira cupu ternyata suhu,” ujarnya.
“Belimbing sayur ternyata beneran let him cook katanya Mas Gibran,” tambahnya.
Ia lalu menyinggung kabar koalisi yang terjadi antara 01 dan 03. Ia menyebut adanya koalisi diantara kedua Paslon itu mencirikan mereka yang layu sebelum berkembang.
“Bahkan katanya sudah ada yang mau koalisi kan? Artinya layu sebelum berkembang. Kita pada optimistis satu putaran kok sudah percaya diri 2 putaran koalisi segala,” katanya.
Terakhir, Arief mengingatkan untuk para paslon yang masih sering menggunakan narasi menghujat atau bahkan menakut-nakuti bahwa kini para pendukung sudah cerdas dan bukan sudah zamannya berkampanye menggunakan cara seperti itu.
“Kita menganggap pemilu ini adalah pesta demokrasi. Kita harus berpesta ya pesta itu sangat senang,” ucapnya
“Jadi makanya kandidat yang lain yang masih pakai narasi menghujat, menakut-nakuti udah engga level, memang mereka pantas (jadi) pemimpin Indonesia sebelum kemerdekaan jadi karena negara-negara Asia waktu masih dijajah. Sekarang anak-anak muda sudah pintar,” tutupnya.***DTK