Tak Peduli Kata IMF, Gubernur BI: Kami Lebih Berpengalaman

Ragam1290 Dilihat

JAKARTA || GUBERNUR Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan bahwa Indonesia sering kali ditegur oleh lembaga Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) karena kebijakan moneter yang dibuat BI selalu jauh dari aturan yang ada.

Menurut Perry, hal itu dilakukan karena Indonesia memiliki cara dan kebijakan sendiri untuk mengatur sektor moneternya. Ia menilai, walaupun IMF lebih pintar namun pihaknya lebih berpengalaman dengan kebijakan yang cocok untuk di dalam negeri.

“Kami tidak peduli dengan apa yang dikatakan IMF, kami berterima kasih atas sarannya, tapi kami lebih berpengalaman. Saya akan memberi tahu Anda, Anda mungkin dianggap lebih pintar tetapi kami lebih berpengalaman,” kata Perry dalam acara ASEAN Fest 2023 di Jakarta, Selasa (22/8).

Ia mencontohkan, dalam melakukan antisipasi terhadap kenaikan inflasi global, pihaknya tidak terpaku pada instrumen suku bunga saja. Namun, juga menggunakan langkah stabilisasi nilai tukar rupiah untuk menjaga agar inflasi barang impor (imported inflation) tidak signifikan.

Selain itu, BI bersama pemerintah juga menekan inflasi pangan melalui tim pengendalian inflasi. Pihaknya juga menggunakan sejumlah kebijakan untuk menangani inflasi.

Menurut Perry, instrumen suku bunga tidak serta merta bisa menjinakkan inflasi. Contohnya seperti yang terjadi di Amerika Serikat (AS) dan Eropa, untuk menangani inflasi sangat membutuhkan waktu yang lama.

“AS berjuang hanya menggunakan satu instrumen hanya suku bunga untuk melawan inflasi. Nyatanya, butuh waktu sangat lama dan sekarang ekonominya resesi. Eropa pun juga sama, mengapa hanya menggunakan satu suku bunga untuk melawan semua masalah? Tidak bisa,” ujarnya.***MIOL

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *