Sandiaga Hijrah ke PPP, Demokrat Nilai Duet Prabowo-Sandiaga Bisa Terulang

Politik1670 Dilihat

JAKARTA || Hijrahnya Sandiaga Uno ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP) berpeluang memunculkan kembali duet dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Potensi itu diungkapkan Partai Demokrat terkait dengan potensi pasangan capres dan cawapres di Pemilu 2024.

Meski begitu, Demokrat mengaku masih enggan berandai-andai. Mengingat koalisi masih bisa berubah menjelang Pemilu 2024 mendatang.

“Kami takut jangan-jangan pamit ke PPP tapi ujung-ujungnya Prabowo-Sandiaga lagi di koalisi besar, ya kan?,” kata Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra di DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Rabu, (12/4).

Herzaky mengatakan pihaknya tidak khawatir dengan peluang tersebut. Sebaliknya, ia mengatakan kekhawatiran itu mestinya muncul dari koalisi besar yang digadang-gadang bakal terbentuk dan dalam soal penentuan cawapres.

Pasalnya, saat ini Gerindra dan PPP berada di koalisi berbeda. Gerindra di poros Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) dan PPP di poros Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

“Kalau itu yang khawatir bukan kami, yang perlu khawatir ya teman-teman yang ingin jadi cawapres di koalisi besar. Enggak ada kaitannya dengan kami,” ucap Herzaky.

Sebelumnya, politikus Gerindra Kamrussamad mengatakan Sandiaga sudah positif hijrah ke PPP. Pengumuman peresmian itu tinggal menunggu waktu.

“Resminya tunggu saja, tetapi informasi saya sudah positif akan pindah,” kata Kamrussamad di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, (5/4).

Sementara itu, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto mengatakan belum mendengar kepastian Sandiaga pindah ke PPP. Menteri Pertahanan itu juga menekankan tak melarang kadernya berlabuh ke parpol lain.

“Kalau ada yang mau pindah kita juga tidak melarang,” kata Prabowo.

Saat ini, isu tentang perubahan koalisi masih terus bergulir. Masing-masing pimpinan partai politik tengah sibuk bersafari mengunjungi pimpinan dari partai lainnya. Terbaru, NasDem, PKS, dan Demokrat membentuk koalisi baru bernama Koalisi Perubahan untuk Persatuan. Mereka setuju mengusung Anies Baswedan sebagai capres di Pemilu 2024.

Semenara itu, koalisi lainnya, yakni KIB dan KKIR dinilai masih galau dalam menentukan siapa calon yang akan diusung sebagai capres di pemilu 2024. Dua koalisi tersebut disebut tak memiliki tokoh potensial yang bisa diunggulkan di Pemilu 2024. Akibatknya, isu tentang wacana pembentukan koalisi besar jadi muncul ke permukaan. Namun, belum ada kejelasan terkait isu koalisi besar tersebut.***MIOL

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *