MOSKOW || Rusia tengah menggelar latihan militer gabungan dengan China dan Iran di Laut Arab. Latihan gabungan itu dilakukan saat Moskow berusaha memperkuat hubungannya dengan Beijing dan Teheran, ketika Barat berupaya mengisolasi negara itu terkait invasi ke Ukraina.
Seperti dilansir AFP, Kamis (16/3/2023), Kementerian Pertahanan Rusia dalam pernyataannya mengumumkan bahwa latihan trilateral bernama ‘Sabuk Keamanan Laut 2023’ telah dimulai dengan berlokasi di sekitar pelabuhan Chabahar, Iran, pada Rabu (15/3) waktu setempat.
Disebutkan bahwa latihan gabungan antara Angkatan Laut ketiga negara dijadwalkan digelar pada Kamis (16/3) dan Jumat (17/3) waktu setempat.
Rusia, sebut Kementerian Pertahanan, akan diwakili oleh kapal frigate Laksamana Gorshkov dan sebuah kapal tanker berusia medium dalam latihan gabungan itu.
Dalam latihan Angkatan Laut gabungan itu, kapal-kapal ketiga negara akan melakukan ‘manuver gabungan dan melakukan tembakan artileri pada siang dan malam hari’.
Presiden Vladimir Putin sebelumnya menyatakan upaya meningkatkan hubungan politik, ekonomi dan militer dengan China dan Iran, terutama setelah dia memerintahkan pengerahan pasukan Rusia ke Ukraina setahun lalu.
Invasi Moskow ke Ukraina, yang disebut oleh Kremlin sebagai ‘operasi militer khusus’ itu, menuai rentetan sanksi yang belum pernah ada sebelumnya dari negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat (AS).
Latihan gabungan ini digelar bertepatan dengan insiden jatuhnya drone AS di Laut Hitam. Washington sebelumnya menyatakan dua jet tempur Su-27 milik Rusia mendekati sebuah drone MQ-9 Reaper milik AS yang menjalani misi pengintaian di atas perairan internasional di Laut Hitam pada Selasa (13/3) waktu setempat.
Diklaim oleh otoritas Washington bahwa jet-jet tempur Rusia itu mengganggu drone AS, dengan membuang bahan bakar ke atas drone dan salah satu jet tempur Rusia merusak baling-baling drone AS, yang kemudian menyebabkan drone militer itu jatuh ke lautan.
Rusia membantah keras tuduhan jet tempurnya menjadi penyebab jatuhnya drone AS tersebut. Otoritas Moskow menegaskan tidak ada tabrakan sama sekali dalam insiden di Laut Hitam itu.
Dalam penjelasannya, Moskow mengklaim drone AS itu jatuh setelah melakukan ‘manuver tajam’ dan ‘secara sengaja dan provokatif’ terbang di dekat wilayah udara Rusia yang mendorong pengerahan jet tempur.***DTK