JAKARTA, informasiterpercaya.com || Presiden Joko Widodo memimpin Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila yang digelar di Lapangan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Kamis (1/6). Pada kesempatan itu Jokowi yang bertindak sebagai inspektur upacara menggenakan pakaian adat Kesultanan Deli berwarna hitam dengan corak emas.
Dalam pidatonya, Kepala Negara menekankan pentingnya Pancasila sebagai fondasi bangsa yang harus dipegang teguh.
Menurutnya Indonesia menjadi satu dari sedikit negara yang dapat menjaga stabilitas ekonomi, sosial dan politik di tengah krisis dunia karena sumbangsih dan gotong-royong seluruh bangsa.
“Semua itu fondasinya adalah ideologi Pancasila, ideologi yang harus kita pegang teguh untuk memperkokoh kemajuan bangsa,” ujar Jokowi.
Ia menugnkapkan pemerintah masih terus berjuang untuk menghadirkan pembangunan yang merata. Pembangunan yang sudah dirancang, ujar dia, membutuhkan kesinambungan dan keberlanjutan.
“Personel dalam pemerintah bisa berganti tapi perjuangan tidak boleh berhenti,” ucap mantan wali kota Surakarta itu.
Ia berharap keadilan, pemerataan dan kesejahteraan bisa diwujudkan melalui reformasi struktural, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), hilirisasi industri dan pembangunan Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur.
“Kita ingin kekayaan negeri ini bermanfaat maksimal bagi kesejahteraan rakyat. Kita ingin rakyat di luar Jawa juga merasakan manfaat yang signifikan dari pembangunan yang ada,” tuturnya.
Sebagai negara besar, Indonesia harus duduk sejajar dengan bangsa-bangsa lain. Indonesia siap bekerja sama dengan negara manapun dan berkontribusi bagi dunia.
“Ideologi Pancasila membuat kepemimpinan Indonesia diterima dan diakui dunia. Presidensi G20 yang telah sukses dilaksanakan, keketuaan ASEAN tahun ini merupakan bukti bahwa Pancasila bukan hanya utama untuk Indonesia tapi sangat relevan untuk dunia,” ujar Jokowi.
Menjelang tahun politik yakni pemilihan umum (pemilu) 2024, presiden berpesan bahwa toleransi, persatuan dan gotong- royong adalah kunci membangun bangsa yang kokoh. Oleh sebab itu, ia mengajak seluruh bangsa untuk menolak ekstremisme, politisasi identitas, dan politisasi agama.
“Mari kita menyambut pesta demokrasi pemilu 2024 dengan kedewasaan, dengan suka cita, memegang teguh nilai-nilai Pancasila memperjuangkan Indonesia yang maju, adil, sejahtera dan berwibawa di kancah dunia,” tegasnya.
Turut hadir Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Presiden Ke-5 Republik Indonesia (RI) Megawati Soekarnoputri dan Wakil Presiden ke-9 RI Hamzah Haz, Wakil Presiden Ke-11 RI Boediono, Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman dan pimpinan lembaga tinggi negara, para menteri kabinet Indonesia Maju serta duta besar negara sahabat.***MIOL