PKB Sebut Nusron Wahid ‘Mimpi’ soal Skenario Koalisi Besar: Wong KIB Bubar

Politik1303 Dilihat

JAKARTA, informasiterpercaya.com || Kepala Bapilu Presiden Partai Golkar Nusron Wahid mengungkap skenario koalisi besar yakni capres dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) dan cawapres dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). PKB menepis hal itu dan mengungkit KIB sudah bubar.

“Ah mimpi, itu Pak Nusron mimpinya jam berapa? Itu bukan skenario wong KIB sudah bubar apanya yang mau dilebur,” kata Waketum PKB Jazilul Fawaid ketika dihubungi, Jumat (26/5/2023).

Jazilul mengatakan Nusron tak ada kewenangan untuk mengatur urusan capres dan cawapres. Mengingat, menurutnya, sudah ada kesepakatan di KKIR jika keputusan di tangan Ketum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin).

“Apalagi ngatur-ngatur capres cawapres, formulanya sudah jelas kok ada di tangan Pak Prabowo dan Gus Muhaimin,” ungkap Wakil Ketua MPR RI ini.

Jazilul menilai dialog pertemuan PKB dan Golkar untuk menyusun skenario kemenangan. Kedua partai membahas terkait inti koalisi, bukan memasangkan capres dan cawapres.

“Dialog PKB dan Golkar itu membuat inti koalisi, menyusun skenario kemenangan, jika nantinya resmi bergabung,” sambungnya.

Sebelumnya, Nusron Wahid menanggapi pertemuan Ketum Airlangga Hartato dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) beberapa waktu lalu. Nusron melihat pertemuan itu dalam rangka menyamakan koalisi inti antara Golkar dan PKB menuju koalisi besar.

“Pertemuan Pak Airlangga dan Cak Imin masih dalam rangka menyamakan frekuensi dan tindak lanjut koalisi inti antara Golkar dan PKB dalam menuju koalisi besar, yaitu integrasi Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) dan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB),” kata Nusron.

Nusron mengatakan komitmen Golkar hingga kini ingin membangun koalisi besar yang menjadi poros alternatif pada Pemilu mendatang. Ia menilai kehadiran poros alternatif dapat mengakhiri polarisasi politik yang terjadi.

“Poros yang mencoba mengakhiri polarisasi politik yang terjadi selama 10 tahun terakhir. Poros yang akan menyatukan Indonesia lagi dan menciptakan konsolidasi antar komponen bangsa,” kata dia.

Nusron lantas menyampaikan skenario capres dan cawapres dari Koalisi Besar. Dia menyebut capres akan berasal dari KKIR, sementara cawapres dari KIB. Dia menilai Airlangga cocok mendampingi Prabowo Subianto.

“Sikap Golkar masih bersikukuh. Karena ini adalah gabungan dua koalisi menjadi bangunan koalisi besar, maka menjadi ideal kalau Presiden dari KKIR dan Wapres dari KIB. Harapan kami, Presiden Prabowo dengan Wapresnya Airlangga Hartarto,” tutur Nusron.

“Prabowo dari Gerindra sebagai representasi kekuatan terbesar dari KKIR. Airlangga Hartarto, Ketum Golkar, representasi terbesar dari KIB. Maka sudah klop dan wajar,” sambungnya.***DTK

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *