Peringati Maulid Nabi, Ganjar Bicara Pentingnya Spiritual hingga Mental

Politik2572 Dilihat

JAKARTA || Bakal capres Ganjar Pranowo bicara soal pentingnya spiritual dan mental di tengah isu politik saat ini. Ganjar menilai mental, fisik hingga spiritual dibutuhkan untuk membangun bangsa yang lebih baik.

Hal tersebut disampaikan Ganjar kepada para jamaah melalui video call, saat peringatan Maulid Nabi dan doa kebangsaan di Rumah Aspirasi Ganjar Pranowo Presiden 2024/Sekretariat Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres 2024 DPP PDI Perjuangan (TKRPP), Jln. Pangeran Diponegoro No.72, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (28/9) malam.

“Acara ini luar biasa, kita menunjukkan ke seluruh dunia, apa yang kita ikhthiarkan menjadi hiruk pikuk di dunia isu politik ternyata dari antara kita tidak pernah melupakan hal yang namanya spiritual. Mental, fisik, spiritual kita dalam rangka membangun itu semuanya. Hal ini bisa diterapkan agar bermanfaat di tengah masyarakat,” kata Ganjar dalam keterangannya, Jumat (29/9/2023).

Ganjar mengatakan umat manusia harus meneladani Nabi Muhammad SAW. Sehingga, dengan begitu, kata dia, dapat memberikan manfaat bagi bangsa dan negara.

“Para tokoh agama, ulama, pasti sudah memberikan sejumlah pemikiran meneladani Rasulullah. Peran kita masing-masing yang jadi ulama beri nasihat, dan beri kontrol, umarah, melayani masyarakat, pemerintahan bersih, antikorupsi, nilai-nilai yang melayani yang mudah murah cepat dan tuntas sehingga kehadiran umarah jadi bermanfaat,” ujarnya.

Ganjar berharap melalui Maulid Nabi Muhammad SAW dapat menjadikan umat manusia semakin mendekatkan diri kepada Rasulullah. Sebab, Ganjar mengatakan Rasulullah merupakan pribadi yang dikenal sangat peduli dan penuh kasih sayang.

Sementara itu, Ketua Rumah Aspirasi Ahmad Basarah menilai jika para pemimpin berlaku seperti Nabi Muhammad SAW, maka negeri ini dapat sejahtera dan maju. Dia menuturkan jika Maulid Nabi ini dapat menjadi momentum untuk mengembangkan hidup damai.

“Maulid Nabi harus menjadi momentum untuk mengembangkan hidup damai, penuh harmoni dan toleransi antarumat beragama, sikap dan perilaku keberagamaan yang santun, rukun, toleran, saling menghormati, dan menerima perbedaan keyakinan dan pilihan,” papar Basarah.

“Saya sangat mengagumi akhlak Rasulullah SAW. Misalnya saja dalam hidup damai berdampingan bersama masyarakat ketika di Madinah. Jika para pemimpin negeri ini, baik pemimpin formal maupun informal mau berlaku sesuai akhlak Rasulullah niscaya negeri ini cepat maju dan dapat segera menyejahterakan rakyatnya,” imbuh dia.***DTK

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *