JAKARTA, informasiterpercaya.com || PETA koalisi partai politik (parpol) jelang Pemilihan umum (Pemilu) 2024 diprediksi berubah, setelah PDI Perjuangan mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres). Dinamika itu akan dialami parpol yang tergabung dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) dan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Direktur Ekeskutif Algoritma Research and Consulting Aditya Perdana mengatakan, ada peluang bagi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto maju sebagai calon wakil presiden (cawapres) Ganjar. Prabowo merupakan Ketua Umum Partai Gerindra yang tergabung dalam KKIR bersama PKB.
Aditya berpendapat, jika hal itu terjadi, maka KKIR maupun KIB akan bersatu dalam koalisi besar bersama PDI Perjuangan. Dengan demikian, Pilpres 2024 hanya akan diikuti dua pasangan calon antara koalisi besar melawan Koalisi Perubahan dan Persatuan (KPP) yang beranggotakan Partai NasDem, Partai Demokrat, dan PKS. KPP diketahui mengusung Anies Baswedan sebagai capres.
Kendati demikian, pengajar Ilmu Politik pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia itu juga menyebut masih ada kesempatan terciptanya tiga pasangan calon dalam Pilpres 2024. Ini dimungkinkan jika Sandiaga Uno yang telah merapat ke PPP disandingkan sebagai cawapres Ganjar.
“Kalau tiga pasang, yang diperbincangakan adalah Sandiaga dipasangkan dengan Ganjar, kemudian Erick Thohir disandingkan dengan Prabowo,” kata Aditya saat dihubungi Media Indonesia, Selasa (25/4).
“Saya setuju tiga pasangan sih, kalaupun dua, terlalu memaksakan,” sambungnya.
Namun, Aditnya memprediksi dinamika politik masih akan berlangsung dalam satu sampai dua bulan ke depan. Bahkan, ia tidak memungkiri terjadinya negosiasi alot sampai mendekati akhir pendaftaran bakal capres/cawapres. Sebab sampai saat ini, mayoritas parpol yang tergabung dalam KKIR dan KIB masih ingin mengusung capres dari internal.
“Menurut saya belum tentu akan tuntas dalam waktu cepat, kecuali ada bargain yang ditawarkan,” pungkasnya.***MIOL