Pemkab Siak Libatkan Penyuluh Agama Atasi Tengkes

Ragam680 Dilihat

SIAK || Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kabupaten Siak menggelar kegiatan sosialisasi stunting dan peluncuran aksi perubahan kinerja organisasi dengan tema “Optimalisasi Pencegahan Stunting Melalui Pembentukan Kelompok Penyuluh Agama Islam (PAI) Peduli Stunting Kabupaten Siak”acara berlangsung di ruang Raja Indra Pahlawan lantai II kantor bupati siak, Selasa (17/10/2023).

Kegiatan itu, di buka Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan rakyat Setda Kabupaten Siak Fauzi Asni, cara itu terselengara berkat sinergitas antar Pemkab Siak dan Kemenag Siak, hingga mampu menghadirkan puluhan penyulu agama se-kabupaten Siak.

“Saya berharap kepada penyuluh agama agar membantu memberikan pencerahan kepada masyarakat dimana wilayah masing-masing bertugas agar mereka terdorong rutin warga datang ke Posyandu. Kita kesehatan anak-anaknya bisa dibantu, yang akhirnya, kita mendapatkan generasi kuat fisiknya untuk menuju kesehatan jiwa,”kata dia.

Fauzi menambahkan angka stunting atau tengkes di kabupaten Siak 2022 turun dari 22 persen saatini menjadi 15 persen. Berbagai upaya telah di lakukan pemkab Siak bersama stakeholder untuk menekan angka stunting di lokus.

Ia juga menerangkan stunting tidak hanya karena kurang mampu-nya masyarakat dalam perekonomian. Namun penyebapnya lebih kepada kurangnya memperhatikan anak dalam memantau pola makan dan asuh juga menjadi sebab terjadinya stunting.

“Misalnya dalam menyajikan makanan oleh seorang ibu. Dekade ini bila dibanding dengan ibu-ibu dulu memang terlihat perbedaan mencolok dalam penyajian asupan makan anak ini. Baik pendekatan persuasif maupun kwalitas original asupan makanannya,” ucapnya.

Sekretaris DP3APPK selaku Ketua panitia, Bakhtiar Effendi melaporkan bahwa peserta sosialisasi di ikuti 100 orang dari petugas Penyuluh Agama Islam perwakilan dari 14 Kecamatan se Kabupaten Siak.

“Tujuan dari sosialisasi ini pertama, bimbingan bagi calon pengantin, kedua, memberikan informasi mengenai stunting, dan ketiga ikut serta membangun tim pendamping dalam 1000 hari pertama kehidupan,”singkatnya. (hms-siak/riki).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *