Pasukannya di Irak Diserang, AS Serang Balik

Ragam585 Dilihat

BAGDAD || Serangan kembali menargetkan pasukan militer Amerika Serikat (AS) yang ditempatkan di pangkalan udara Ain al-Asad di sebelah barat Baghdad, Irak. Washington menyatakan pasukannya melancarkan serangan balasan sebagai pertahanan diri.

Ini menjadi momen pertama bagi AS untuk melancarkan serangan balasan atas rentetan serangan yang marak melanda pasukannya yang bertugas di wilayah Irak beberapa waktu terakhir.

Seperti dilansir Al Arabiya, Rabu (22/11/2023), seorang pejabat militer AS melaporkan bahwa serangan terbaru yang menargetkan pasukan AS di pangkalan Ain al-Asad itu, membuat beberapa orang mengalami luka ringan dan memicu kerusakan infrastruktur.

Disebutkan seorang pejabat militer AS lainnya bahwa pasukan militer AS menggunakan pesawat militer AC-130 untuk membalas serangan tersebut.

Pentagon, dalam pernyataan pada Selasa (21/11) waktu setempat, menyebut bahwa sebuah pesawat tempur AS telah menewaskan beberapa milisi pro-Iran di wilayah Irak, setelah para milisi itu menembakkan rudal jarak pendek ke posisi pasukan AS dan sekutunya di negara tersebut.

“Segera setelah serangan itu, sebuah pesawat militer AC-130 di wilayah tersebut melancarkan serangan pertahanan diri terhadap kendaraan milisi yang didukung Iran dan sejumlah personel milisi yang didukung Iran yang terlibat dalam serangan ini,” tutur sekretaris pers Pentagon, Brigadir Jenderal Patrick Ryder.

“Serangan pertahanan diri ini mengakibatkan beberapa musuh KIA (kill in action atau tewas dalam pertempuran),” sebutnya.

AS sebelumnya merespons serangan-serangan terhadap pasukannya yang ditempatkan di Irak dan Suriah. Sejumlah serangan terhadap pasukan AS itu diklaim oleh kelompok-kelompok milisi Irak yang didukung oleh Iran.

Rentetan serangan drone bersenjata dan rudal yang dimulai 17 Oktober lalu, dikaitkan oleh kelompok milisi Irak dengan dukungan AS terhadap Israel dalam perang melawan Hamas di Jalur Gaza. Perang itu dimulai setelah Hamas melancarkan serangan mematikan ke Israel pada 7 Oktober lalu.

Pada Selasa (21/11) waktu setempat, sejumlah akun media sosial terkait milisi Irak yang pro-Iran merilis pernyataan atas nama ‘Perlawanan Islam di Irak’ yang isinya berduka atas kematian seorang anggota mereka ‘dalam pertempuran’ melawan pasukan AS.

Kematian anggota milisi Irak yang didukung Iran itu menjadi yang pertama dilaporkan terkait perang antara Israel dan Hamas, yang telah menarik faksi-faksi lainnya dalam jaringan proksi regional Iran, yang dikenal sebagai Poros Perlawanan, seperti Hizbullah di Lebanon.

Pasukan militer AS dan pasukan internasional yang tergabung dalam koalisi global melawan sisa-sisa kelompok radikal Islamic State (ISIS) telah menjadi sasaran lebih dari 60 kali serangan di wilayah Irak dan Suriah sejak 17 Oktober lalu. Puluhan prajurit AS mengalami luka ringan akibat serangan-serangan itu, namun semuanya sudah kembali bertugas.***DTK

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *