Ngadu ke DPRD Medan, Kondisi Pasar Kwala Bekala Rusak Memprihatinkan

Politik177 Dilihat

MEDAN || Pengurus Persatuan Pedagang Pasar Kwala Bekala (P3KB) beberkan kondisi pasar Kwala Bekala yang saat ini sangat memprihatinkan. Dihadapan Komisi III DPRD Medan, Sekretaris P3KB Ferdi Sembiring menyampaikan situasi pasar yang sudah lama rusak dan semrawut namun tidak ada perhatian PUD Pasar Kota Medan.

“Pasar Kwala Bekala sudah lama rusak tak kunjung diperbaiki Pemko Medan ataupun PUD Pasar. Infrastruktur sangat buruk, selalu banjir, becek dan kumuh,” terang Ferdi Sembiring didampingi pengurus lainnya saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Komisi III DPRD Medan, Selasa (31/10/2023).

Rapat dipimpin Ketua Komisi III Afif Abdillah didampingi Hendri Duin Sembiring, Edward Hutabarat, Irwansyah, Rizky Nugraha dan Erwin Siahaan juga dihadiri Dirut PUD Pasar Swarno didampingi jajaran jajaran Direksi.

Ferdi Sembiring mengaku, akibat buruknya pengelolaan Pasar Kwala Bekala, pembeli malas datang ke pasar. Sehingga mangakibatkan pasar selalu sepi dan berdampak banyak tutup. “Kondisi ini sudah cukup lama, kita minta perbaikan drainase dan infrastruktur lainnya tapi tidak pernah digubris,” kesal Ferdi.

Menanggapi keluhan pedagang, anggota komisi Edward Hutabarat menyampaikan mengaku sangat prihatin dan merasa malu melihat kondisi pasar Kwala Bekala. Edward mendesak Pemko Medan segera melakukan perbaikan pasar.

“Pembangunan itu jangan hanya perbaikan badan jalan saja. Kita dorong segera perbaikan, kondisi pasar memang parah, saya sendiri sudah saksikan,” kata Edward.

Sementara itu anggota DPRD Medan Eka Suranta Meliala (Dico) yang ikut mrndampingi pedagang minta kebijakan PUD Pasar untuk melakukan perbaikan dan penataan.

Begiti juga soal harga kios yang sangat mahal. Dico menyebut PUD Pasar harus ambil peran dan tegas menentukan harga kios. Jamgan berikan peluang pihak tertentu mengambil keuntungan yang merugikan pedagang kecil.

“Kapan lagi pedagang berkembang menikmati hidup kalau terus tertindas dan keluhan mereka terabaikan,” ucapnya.

Sedangkan anggota Komisi lainnya Hendri Duin Sembiring menuding PUD Pasar tidak memiliki kemampuan dan menajerial untuk mengelola pasar. “Sepatutnya terus berusaha dan ngotot melakukan perbaikan melakukan komunikasi yang inten dengan instabsi terkait,” ucapnya.

Begitu juga dengan anggota komisi Irwansyah mendorong Pemko Medan melalui PUD Pasar segera memperbaiki. Karena masalah pasar menyangkut kehidipunan ekonomi banyak orang. “Apalagi nasib pedangang supaya diperhatikan hazat hidip mendasar,” sebutnya.

Sementara itu Dirut PUD Pasar Kota Medan Swarno membemarkan keluhan pedagang terkait infrastruktur buruk. Terkait itu, Swarno menyebut sudah 3 kali menyurati
Dinas Sumber Daya Air Bina Marga Bina Kontruksi (SDABMBK) untuk perbaikan namun belum terpenuhi.

Untuk itu, Swarno pun minta dukungan komisi III DPRD Medan agar percepatan perbaikan terealisasi. Pihaknya pun akan melakukan penataan dan tertib pedagang sesuai zonasi.

Disampaikan Swarno, Pasar Kwala Bekala dengan luas 1,2 Ha terdapat 668 kios. Dan yang buka hanya 374 kios pedagang.

Menanggapi sekaligus menutup RDP, Ketua Komisi Afif Abdillah menyampaikan agar Pasar Kwala Bekala segera diperbaiki dan penanganan banjir merupakan skala prioritas.

“Segera diatasi, jangan sampai pasar tutup karena bisa berdampak buruk terhadap perekonomian. Berapa kehilangan pekerjaan nantinya. Kondisi pasar nyaman saja belum tentu datang pembeli apalagi kumuh. Kita siap mendukung,” kata Afif.

Bahkan, sebagai rekomendasi komisi III DPRD Medan, supaya PUD Pasar segera kordinasi dengan Dinas SDABMBK guna percepatan perbaikan. PUD Pasar diminta membuat aturan regulasi dan penyesuaian terkait penetapan harga kios agar tidak memberatkan bagi pedagang.

PUD Pasar harus segera menata pasar agar lebih bagus dan nyaman. Begitu juga terkait pembinaan pelatihan pedagang supaya diperhatikan Pemko Medan agar tercapainya UMKM naik kelas.***WASGO

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *