Komentar Airlangga Usai Demokrat Bongkar Duet Anies-Cak Imin

Politik1258 Dilihat

JAKARTA || Partai Demokrat mengungkap kabar terbaru kalau bacapresnya Anies Baswedan telah menyetujui kerja sama dengan PKB dengan menjadikan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) jadi cawares. Ketum Golkar Airlangga mengaku tidak kaget dan menilai hal biasa dalam politik.

“Kalau politik biasa saja,” kaya Airlangga kepada wartawan, di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Kamis (31/8/2023).

Airlangga enggan merespons lebih lanjut terkait kabar tersebut. Dia mengatakan akan ada pembicaraan lebih lanjut terkait hal ini.

“Nanti akan ada pembicaraan,” ujarnya.

Airlangga lantas merespons kabar dirinya akan diusulkan jadi cawapres Prabowo Subianto. Tidak menjawab lugas, dia mengatakan akan ada pembahasan lanjutan terkait hal itu.

“Ini kita akan ada pembicaraan lanjutan,” ucapnya.

Sekjen Demokrat Teuku Riefky Harsya sebelumnya mengungkapkan momen Cak Imin ditetapkan sebagai cawapres Anies Baswedan. Keputusan itu, kata Riefky, diambil sepihak oleh Ketum NasDem Surya Paloh.

“Namun demikian, sesuatu yang tidak terduga dan sulit dipercaya terjadi. Di tengah proses finalisasi kerja parpol koalisi bersama capres Anies dan persiapan deklarasi, tiba-tiba terjadi perubahan fundamental dan mengejutkan,” kata Riefky dalam keterangannya, Kamis (31/8/2023).

“Pada Selasa malam, 29 Agustus 2023, di NasDem Tower, secara sepihak Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai cawapres Anies, tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS,” imbuh dia.

Riefky menyebut Anies dipanggil malam itu juga oleh Surya Paloh untuk menerima keputusan tersebut. Meski demikian, Riefky menyebut Anies hanya mengutus Sudirman, juru bicaranya, untuk menyampaikan keputusan penting tersebut kepada Demokrat dan PKS.

“Malam itu juga, capres Anies dipanggil oleh Surya Paloh untuk menerima keputusan itu. Sehari kemudian, 30 Agustus 2023, capres Anies dalam urusan yang sangat penting ini, tidak menyampaikan secara langsung kepada pimpinan tertinggi PKS dan Partai Demokrat, melainkan terlebih dahulu mengutus Sudirman Said untuk menyampaikannya,” kata Riefky.***DTK

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *