Ketua Parlemen Kanada Mundur Usai Sambut Mantan Anggota Nazi

Ragam541 Dilihat

KANADA || Ketua parlemen Kanada Anthony Rota mengundurkan diri dari jabatannya pada Selasa. Hal itu diungkapkannya beberapa hari setelah ia menyambut seorang veteran Ukraina yang tampaknya berjuang untuk Nazi selama Perang Dunia II.

“Dengan berat hati saya menyampaikan kepada anggota mengenai pengunduran diri saya sebagai Ketua Dewan Rakyat,” kata Anthony Rota kepada anggota parlemen dari ruang parlemen, dilansir AFP, Rabu (27/9/2023).

Rota pun menyampaikan penyesalan atas apa yang dia lakukan tersebut. Dia siap tanggung jawab.

“Penyesalan mendalam atas kesalahan saya,” ujarnya.

“Saya menerima tanggung jawab penuh atas tindakan saya,” lanjut Rota, seraya mengatakan pengunduran dirinya akan efektif pada akhir Rabu.

Rota menghadapi tekanan yang semakin besar untuk mundur setelah insiden pada hari Jumat, saat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berkunjung ke parlemen.

Pada saat itu Rota memberi penghormatan kepada Yaroslav Hunka, seorang imigran Ukraina berusia 98 tahun yang juga mengunjungi parlemen dan berasal dari daerah pemilihan Rota.

Dia memuji Hunka sebagai “seorang veteran perang Ukraina-Kanada dari Perang Dunia Kedua yang berjuang untuk kemerdekaan Ukraina melawan Rusia” dan “pahlawan Ukraina dan pahlawan Kanada”, yang memicu tepuk tangan meriah dari para anggota.

Namun Hunka sebenarnya bertugas di Divisi Grenadier Waffen SS ke-14, “sebuah unit militer Nazi yang kejahatannya terhadap kemanusiaan selama Holocaust terdokumentasi dengan baik,” menurut Friends of Simon Wiesenthal Center.

Pada hari Selasa, Menteri Luar Negeri Kanada Melanie Joly bergabung dengan kelompok yang menyerukan agar pembicara tersebut mengundurkan diri.

“Apa yang terjadi pada hari Jumat benar-benar tidak bisa diterima,” katanya kepada wartawan di parlemen.

“Ini memalukan bagi DPR dan warga Kanada, dan saya pikir ketua DPR harus mendengarkan anggota DPR dan mundur,” lanjutnya.

Beberapa partai politik di Kanada pun sempat mendesak Rota mundur.

Rota, seorang anggota parlemen dari Partai Liberal, meminta maaf pada hari Minggu, dengan mengatakan bahwa dia “kemudian mengetahui lebih banyak informasi” yang menyebabkan dia menyesali pernyataannya tentang Hunka.

“Inisiatif ini sepenuhnya adalah milik saya… Saya secara khusus ingin menyampaikan permintaan maaf terdalam saya kepada komunitas Yahudi di Kanada dan di seluruh dunia,” katanya.

Pada hari Senin, Perdana Menteri Justin Trudeau menyebut pernyataan Rota memalukan.

Oposisi utama Partai Konservatif mengecam pemerintahan Trudeau karena gagal memeriksa Hunka dengan benar, meskipun ada klaim bahwa mereka tidak mendapat pemberitahuan sebelumnya bahwa Hunka diundang ke acara tersebut.***DTK