JAKARTA || Rancangan Keputusan Presiden (Keppres) terkait pemberhentian sementara Firli Bahuri sebagai Ketua KPK, yang menjadi tersangka atas dugaan eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL), kini telah disiapkan. Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menandatangani keppres itu malam ini.
“Ya (keppres akan ditandatangani) setelah beliau mendarat di Jakarta,” ujar Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana, di Kementerian Sekretariat Negara, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (24/11/2023). Ari menjawab pertanyaan wartawan apakah keppres akan ditandatangani Presiden malam hari ini.
Diketahui saat ini Jokowi masih dalam kunjungan kerja di Papua. Setelahnya, Jokowi akan terbang ke Kalimantan Barat. Baru pada malam harinya, Jokowi kembali ke Istana.
Kembali ke Ari, ia tak menjawab gamblang apakah dalam rancangan keppres yang dibuat Kemensetneg ada nama-nama kandidat pengganti Firli.
“Nanti itu akan diputuskan Pak Presiden. Kandidatnya kan dari pimpinan KPK saat ini,” tambah Ari.
Menurutnya, semua alur ini sudah sesuai undang-undang yang berlaku. “Berdasarkan UU Nomor 10 Tahun 2015, yang merupakan pengesahan Perppu Nomor 1 Tahun 2015, memang sudah diatur dalam Pasal 33A bahwa ketika terjadi kekosongan pimpinan KPK menyangkut tentang ketua, itu dipilih dan ditetapkan oleh Presiden,” lanjutnya.
Ada 2 Isi dalam Rancangan Keppres
Ari menyebut rancangan keppres yang tengah dibuat pihaknya terdapat dua poin. Apa saja?
“Jadi ada dua isi dari keppres itu. Satu, terkait dengan pemberhentian sementara Ketua KPK dan yang kedua adalah pengangkatan ketua sementara sesuai dengan Undang-Undang 19 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua dan mengacu pada Perppu Nomor 1 Tahun 2015 yang disahkan DPR menjadi UU Nomor 10 Tahun 2015,” imbuh Ari.
KPK: Selama Belum Ada Keppres, Firli Tetap Ketua
Diketahui, KPK menyebut, sepanjang belum ada keputusan pemberhentian sementara bagi Firli dari jabatannya, ia masih bertugas seperti biasa.
“Sepanjang belum ada keputusan pemberhentian sementara dari pejabat yang berwenang, beliau masih berkewajiban melaksanakan tugas seperti biasa,” kata Wakil Ketua KPK Johanis Tanak saat dihubungi, Jumat (24/11).
Penetapan tersangka kepada Firli Bahuri diumumkan pihak Polda Metro Jaya pada Rabu (22/11) malam. Firli diduga melakukan pemerasan hingga penerimaan suap dan gratifikasi kepada SYL.***DTK