GAZA || Serangan udara Israel terhadap Jalur Gaza terus berlanjut, dengan yang terbaru terjadi di wilayah selatan daerah kantong Palestina itu pada Kamis (19/10) dini hari waktu setempat. Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan jumlah korban tewas sejauh ini mencapai lebih dari 3.400 orang.
Seperti dilansir Al Jazeera, Kamis (19/10/2023), juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Ashraf al-Qudra, melaporkan bahwa sedikitnya 3.478 warga Palestina tewas akibat serangan udara Israel di Jalur Gaza yang dimulai lebih dari sepekan lalu.
Laporan Kementerian Kesehatan Gaza juga menyebut sekitar 12.065 orang lainnya mengalami luka-luka. Dari angka tersebut, sebanyak 70 persen di antaranya merupakan wanita, anak-anak dan warga lanjut usia (lansia).
Disebutkan juga oleh Kementerian Kesehatan Gaza bahwa setidaknya 1.300 orang dilaporkan masih hilang akibat tertimbun reruntuhan bangunan yang hancur akibat gempuran Israel. Sekitar 600 korban hilang dilaporkan masih anak-anak.
Tidak diketahui secara jelas apakah jumlah korban tewas itu mencakup ratusan orang yang dilaporkan tewas dalam pengeboman terhadap Rumah Sakit Al-Ahli Arab di Jalur Gaza, yang menuai kecaman dunia.
Otoritas Jalur Gaza yang dikuasai Hamas, seperti dilansir AFP, melaporkan sedikitnya 471 orang tewas dan 314 orang lainnya mengalami luka-luka akibat pengeboman rumah sakit pada Selasa (17/10) malam.
Hamas menuduh Israel sebagai dalang pengeboman rumah sakit yang digunakan merawat para korban luka dan menampung orang-orang yang mengungsi dari serangan udara di Jalur Gaza. Namun militer Israel menuding roket militan Jihad Islam yang gagal diluncurkan dari Jalur Gaza dan salah sasaran sebagai pemicu ledakan pada rumah sakit tersebut.
Pada Kamis (19/10) dini hari, menurut laporan Al Jazeera, Israel melanjutkan serangan udara terhadap Jalur Gaza. Dua pengeboman dilaporkan terjadi di wilayah selatan Jalur Gaza, khususnya distrik Rafah. Dua bangunan tempat tinggal disebut rata dengan tanah usai digempur Israel.
Laporan Al Jazeera menyebut sekitar 20 warga Palestina tewas akibat serangan terbaru Israel di Jalur Gaza itu.
Gempuran Israel juga berlanjut di wilayah utara Jalur Gaza, tepatnya di kamp pengungsi Jabaliya di mana para penduduknya diimbau mengungsi namun kebanyakan menolak karena meyakini tidak ada tempat berlindung yang aman di Gaza saat ini.***DTK