Gubsu Minta Tanamkan Budi Pekerti Pada Anak Sejak Dini

Medan668 Dilihat

MEDAN || Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi menyampaikan pentingnya peran guru yang mengajarkan anak di usia dini, terutama mengajarkan anak mengenai budi pekerti. Dengan memahami budi pekerti sejak dini, akan membentuk karakter anak yang peduli dengan orang lain dan saling menghargai antarsesama.

“Saya akui, mengajar anak usia dini lebih sulit dari pada yang sudah lebih dewasa. Inilah tantangan dari para Bunda sekalian, mengajarkan pada anak kita untuk saling menghargai satu dengan yang lain. Teruslah ajarkan budi pekerti itu sejak dini,” ujar Gubernur Edy Rahmayadi, di hadapan seribuan guru PAUD dan TK Islam yang hadir di acara Ramadan Berbagi di Halaman Masjid Rumah Dinas Gubernur, Jalan Sudirman Nomor 41 Medan, Kamis (30/3).

Hadir di antaranya, Sekretaris Daerah Provinsi (Setdaprov) Sumut Arief S Trinugroho, OPD Pemprov Sumut, Syeikh Gussen Jabir, Ustaz Muzammil Hasbalah, serta seribuan Guru/Bunda PAUD dan TK Islam.

Menurut Edy Rahmayadi, pola pendidikan di Jepang dapat dicontoh. Metode yang dilakukan adalah merangsang otak pada masa tumbuh kembang anak, dengan bermain dan mengenalkan lingkungan sekitar pada anak didik.

“Jadi mereka belum dipaksa untuk belajar membaca, berhitung dan sebagainya, namun bermain sambil belajar mengenalkan lingkungan dan menanamkan budi pekerti pada anak sejak dini,” katanya.

Sementara itu, Ustaz Muzammil Hasballah pada kesempatan itu yang menyampaikan tausiah mengingatkan, betapa mulianya profesi seorang guru karena mengikuti jejak dari para nabi dan rasul.

“Seluruh nabi dan rasul adalah guru yang mengajarkan dan mengajak pada umatnya ke jalan yang benar. Maka dari itu, bersyukurlah para Bunda sekalian, memiliki profesi sebagai guru,” ucap Muzammil Hasbalah.

Di bulan Ramadan ini, seorang guru akan memperoleh pahala yang terus mengalir sampai hari akhir kelak. Karena jasanya mengajarkan ilmu yang bermanfaat, salah satunya adalah mengajarkan anak didik membaca Alquran.

“Di bulan Ramadan ini, pastinya Bunda semua menuai hasil dari amal jariyah, dari ilmu yang Bunda ajarkan. Setiap huruf yang dibaca di dalam Alquran, yang Bunda ajarkan pada anak didik dan diamalkan oleh mereka. Bunda juga memperoleh pahala dari bacaan tersebut, dan ini terus diperoleh sampai meninggal dunia,” katanya.***WASGO

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *