European Super League ‘Kembali’ dengan Format Baru

Olahraga1169 Dilihat

 

LONDON || Upaya menghidupkan Liga Super Eropa (European Super League) kembali dilakukan. Promotor mengklaim bahwa format yang digunakan kali ini berbeda dari yang diajukan sebelumnya.

Pada format yang dicanangkan pada 2021, ESL terdiri dari 20 tim, di mana 12 klub pelopor dan tiga klub lainnya akan menjadi penghuni tetap (tak bisa terdegradasi), sedangkan lima tim lain bisa berubah sesuai prestasi di kancah domestik.

Skema di atas dihujat habis-habisan. 12 tim penggagas dinilai sedang mencari cara memperkaya diri agar tak tersaingi klub-klub baru yang mulai mengganggu kenyamanan mereka. Protes keras suporter membuat ESL 2021 batal terselenggara.

Namun kali ini, A22 Sports Management selaku promotor kembalinya ESL menyatakan akan ada 60-80 klub yang berpartisipasi, terbagi dalam beberapa divisi berbeda. Tak akan ada keistimewaan khusus seperti sebelumnya, semua berdasarkan sporting merit.

Format resminya belum diumbar lebih jauh, namun tiap klub mendapat jaminan minimal tampil 14 kali, dan tetap bertanding di liga masing-masing. The Guardian melaporkan A22 telah berkomunikasi dengan hampir 50 klub sejak Oktober tahun lalu.

“Fondasi sepak bola Eropa sedang terancam runtuh. Inilah waktunya perubahan. Selama ini klub yang menanggung risiko bisnis dalam sepakbola,” ujar CEO A22, Bernd Reichart kepada Die Welt, dan dikutip BBC.

“Namun ketika keputusan penting dipertaruhkan, mereka (klub) seringkali dipaksa duduk diam di pinggir, sementara fondasi olahraga dan finansial rubuh di sekeliling mereka,” tegasnya.

ESL memang dibuat untuk melawan kekuasaan UEFA dan FIFA yang dinilai terlalu absolut dan tak memberi ruang gerak untuk hal yang tak mereka setujui. Keberatan atas kewenangan itu bahkan sudah dibawa ke Pengadilan Eropa.

A22 menilai UEFA dan FIFA telah menyalahgunakan posisi mereka dan melanggar hukum persaingan di Uni Eropa dengan menolak digelarnya ESL. Keputusan terakhir terkait kasus ini akan segera diketahui di musim semi tahun ini.***DTK

EDITOR: ADI SISWOYO WASGO

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *