Elektabilitas Naik dan Diprediksi Masuk DPR di Survei LSI, PAN Belum Puas

Politik300 Dilihat

JAKARTA || Elektabilitas PAN terus meningkat di Lembaga Survei Indonesia (LSI) sejak April 2023 hingga kini menjadi 4,2%. PAN mengatakan hal itu berkat kerja militansi kader di seluruh Indonesia.

“Perjuangan dan kerja keras tidak akan membohongi hasil. PAN bersyukur bahwa atas kerja keras kader, tingginya militansi, kekompakan, dan soliditas kader PAN seluruh Indonesia, di bulan Oktober ini elektabilitas PAN naik menjadi 4,2%,” kata Waketum PAN Viva Yoga Mauladi dalam keterangan tertulisnya, Jumat (20/10/2023).

Meski begitu, Viva mengatakan PAN tidak jumawa soal angka elektabilitas tersebut. Pihaknya tidak akan berpuas diri dan akan berjuang lebih keras lagi.

“Tetapi satu hal penting bahwa nilai elektabilitas ini masih bersifat sementara saja. PAN bersyukur, tetapi tidak merasa puas karena harus kerja dan berjuang lebih keras lagi untuk dapat memaksimalkan pencapaian elektabilitas partai,” ujarnya.

Viva lantas menjelaskan arahan Ketum Umum PAN Zulkifli Hasan yang meminta adanya penambahan nilai elektabilitas lebih tinggi lagi. Dia menginstruksikan seluruh pengurus dan kader partai untuk terus turun ke masyarakat menyerap aspirasi rakyat.

“Untuk itu, instruksi Bang Zulkifli Hasan agar pengurus partai, kader, dan para calon legislatif, bergerak secara sinergis untuk menghidupkan mesin partai, terjun langsung dan bersentuhan dengan masyarakat, menyerap aspirasi dan memperjuangkan aspirasi rakyat, serta membuat program sosial dan kemanusiaan di daerah pemilihannya masing-masing,” ucapnya.

“PAN telah siap sebagai peserta pemilu 2024. PAN akan terus bekerja dan berbakti untuk kemajuan bangsa dan negara,” lanjutnya.

Diketahui, Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei terkait elektabilitas partai politik. PDIP tertinggi sementara PAN meningkat sejak April 2023.

Survei ini dilakukan pada 2-8 Oktober 2023 terhadap 1.620 responden. Adapun populasi survei WNI berusia 17 tahun atau sudah menikah.

Survei dilakukan sebelum pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden. Survei juga dilakukan sebelum putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait batas usia capres-cawapres.

Pemilihan sampel dilakukan melalui multistage random sampling. Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random 20% dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih. Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka dengan pewawancara yang terlatih. Margin of error ±2,5% dengan tingkat kepercayaan 95%.

Peneliti LSI Djayadi Hanan memaparkan hasil survei pilihan partai politik simulasi 18 nama. Hasilnya PDIP unggul 26,1% disusul Gerindra 14,4% dan Golkar 9,7%.

“PDIP unggul 26,1%, disusul Gerindra 14,4%, Golkar 9,7%, PKB 7,6%, NasDem 7%, PKS 6%, Demokrat 4,3%, PAN 4,2%, sementara partai lain lebih rendah dukungannya,” kata Djayadi dalam pemaparannya, Kamis (19/10/2023).***DTK

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *