El Nino Dikhawatirkan Picu Suhu dan Cuaca Global Kian Ekstrem

Ragam776 Dilihat

JAKARTA, informasiterpercaya.com || Suhu rata-rata global pada awal Juni adalah terhangat yang pernah dicatat unit pemantauan iklim Uni Eropa untuk periode tersebut. Catatan ini mengalahkan rekor sebelumnya dengan margin yang substansial.

Berita tersebut muncul saat fenomena iklim El Nino secara resmi telah tiba, sehingga menimbulkan kekhawatiran akan cuaca ekstrem dan rekor suhu yang lebih tinggi

“Suhu udara permukaan rata-rata global untuk hari-hari pertama Juni 2023 adalah yang tertinggi dalam catatan data untuk periode ini dengan selisih yang substansial,” kata lembaga pemantau cuaca eropa, Copernicus Climate Change Service (C3S).

Berdasarkan catatan mereka, pada 8 dan 9 Juni tahun ini, suhu harian rata-rata global sekitar 0,4C lebih hangat dari rekor sebelumnya untuk hari yang sama. Lembaga itu baru-baru ini juga mengumumkan bahwa lautan global lebih hangat bulan lalu daripada rekor bulan Mei lainnya (lihat grafis).

Dikatakan juga bahwa pada awal Juni, suhu global melebihi suhu pada tingkat pra-industri yakni 1,5C, yang merupakan batas paling maksimal untuk menahan laju pemanasan global seperti yang diserukan pada Perjanjian Paris 2015.

Menurut data, suhu rata-rata global harian berada pada atau di atas ambang batas 1,5C antara 7-11 Juni, dan mencapai maksimum 1,69C di atasnya pada 9 Juni.

Meskipun ini adalah pertama kalinya batas tersebut terlampaui pada bulan Juni (musim panas), batas ini juga pernah terlampaui beberapa kali di musim dingin dan musim semi dalam beberapa tahun terakhir. “Setiap bagian (periode) penting untuk menghindari konsekuensi yang lebih parah dari krisis iklim,” kata Burgess.

El Nino, yang berarti “Anak Kecil” dalam bahasa Spanyol, ditandai dengan suhu permukaan laut yang lebih hangat dari rata-rata di Samudera Pasifik bagian tengah dan timur dekat khatulistiwa. Pola cuaca terakhir seperti ini terjadi pada 2018-19 dan berlangsung rata-rata setiap 2-7 tahun sekali.

Sebagian besar tahun terhangat dalam catatan terjadi selama El Nino, dan para ilmuwan khawatir bahwa musim panas ini dan berikutnya dapat mencapai rekor suhu di darat dan di laut.

“Karena El Nino saat ini terus berkembang, ada alasan periode dalam 12 bulan mendatang di mana suhu udara rata-rata global akan kembali melebihi tingkat pra-industri lebih dari 1,5C,” kata Copernicus.***MIOL

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *