JAKARTA || Bank Indonesia (BI) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan di 2024 dan 2025. Hal itu melihat kondisi masih melambatnya sejumlah indikator seperti ekspor, investasi swasta, hingga konsumsi rumah tangga.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan pertumbuhan ekonomi pada 2024 diperkirakan akan lebih rendah atau berada di bawah titik tengah yang sebelumnya diperkirakan pada kisaran 4,7-5,5%.
“Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih relatif baik dengan kecenderungan lebih rendah dari perkiraan sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV sedikit di bawah perkiraan dipengaruhi oleh lebih rendahnya permintaan domestik baik konsumsi maupun investasi. Secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 diperkirakan sedikit di bawah titik tengah kisaran 4,7-5,5%,” kata Perry dalam konferensi pers, Rabu (15/1/2025).
Perry juga menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi pada 2025 menjadi di kisaran 4,7-5,5%. Sebelumnya pertumbuhan ekonomi 2025 diperkirakan berada di kisaran 4,8-5,6%.
“Ekspor diperkirakan lebih rendah sehubungan dengan melambatnya permintaan negara-negara mitra dagang utama kecuali dari AS. Konsumsi rumah tangga juga masih lemah khususnya golongan menengah ke bawah sehubungan dengan belum kuatnya ekspektasi penghasilan dan ketersediaan lapangan kerja. Pada saat yang sama, dorongan investasi swasta juga belum kuat karena masih lebih besarnya kapasitas produksi dalam memenuhi permintaan baik domestik maupun ekspor,” beber Perry.
“BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 berada pada kisaran 4,7-5,5%, sedikit lebih rendah dari kisaran perkiraan sebelumnya 4,8-5,6%,” tambahnya.
Dalam kaitan ini, Perry menegaskan pihaknya akan terus mengoptimalkan bauran kebijakan BI untuk tetap menjaga stabilitas dan turut mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
“Upaya tersebut dilakukan melalui optimalisasi stimulus kebijakan makroprudensial dan akselerasi digitalisasi transaksi pembayaran yang ditempuh BI dengan sinergitas yang erat, kebijakan stimulus fiskal pemerintah,” ujar dia.***DTK