Ditanya Perasaan Jadi Petugas Partai, Ganjar: Di Politik Jangan Baperan

Politik342 Dilihat

JAKARTA || Bacapres Ganjar Pranowo menyebut di politik tak boleh baperan. Ganjar mengungkapkan hal itu saat menjawab pertanyaan Pendeta Gilbert Lumoindong tentang perasaan menjadi petugas partai.

Ganjar hadir dalam Deklarasi Relawan Damai Sejahtera (Ganjar-Mahfud) di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Sabtu (28/10/2023). Mulanya, Ganjar menjawab pertanyaan Pendeta Gilbert dengan memberi contoh pertemuannya dengan Novi Basuki.

“Anak ini 10 tahun belajar di Tiongkok. Saya jatuh cinta pada statementnya yang saat itu saya tidak kenal sama sekali. Begini Pak Gilbert, di salah satu medsos video itu beredar. Si Novi yang saya tidak kenal, bahkan saya tidak kenal namanya,” kata Ganjar di acara Deklarasi Relawan Damai Sejahtera (Ganjar-Mahfud) di Hotel Borobudur, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (28/10/2023).

“(Statement Novi) Tidak pernah akan lahir pemimpin di Tiongkok karena popularitas atau uang, tidak akan pernah lahir sampai kiamat,” lanjutnya.

Ganjar memuji statement Novi tersebut. Dia mengatakan Novi yang kini menjadi juru bicaranya itu mendapat penugasan dari layer terendah hingga atas.

“Statementnya begitu, wow, anak ini muda mempesona karena mereka harus mendapatkan penugasan dari layer terendah, menengah, sampai atas itulah kader bangsa,” ujarnya.

Dia mengatakan dirinya lalu bertemu dengan Novi dalam suatu pertemuan dan duduk bersebelahan. Dia mengatakan Novi tak baper saat mendapat penugasan dari tingkatan bawah dan dari atas hingga mampu menguasai bahasa Tiongkok.

“Terus saya sampaikan kepada dia, ‘Novi, dari mana ilmu mu?’ Ternyata dia belajar bahasa Tiongkok dengan sangat fasih, dia mempelajari filosofi yang ada di sana dan dia bisa bercerita sejarah hidup dengan sangat bagus dan dia katakan negeri itu sekarang maju. Bapak, ibu, temen-temen, apakah baper? tidak,” ujarnya.

Ganjar mengatakan seseorang tak akan baper jika loyal pada organisasi yang diikutinya. Kemudian, dia mengatakan di politik pun juga tak boleh baper.

“Karena kita loyal pada organisasi ini. Kita paham apa yang mesti kita lakukan, dan akhirnya si Novi itu, duduk di sebelah saya, ‘Novi tolong jawab pertanyaan saya di depan audience, kamu saya lamar menjadi juru bicara saya’ dan dia katakan ‘saya siap’. Sekarang anak itu bolak balik dari Surabaya dan Jakarta untuk menyampaikan pesan pada generasi milenial dan generasi Z bagaimana seharusnya kita berproses, bagaimana seharusnya kita bersikap dan dalam politik jangan baperan,” ujarnya.***DTK

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *