Balas Kematian 10 Warga Sipil, Hizbullah Tembakkan Roket ke Israel

Ragam182 Dilihat
BEIRUT || Kelompok Hizbullah mengklaim telah menembakkan “puluhan roket” ke wilayah Kiryat Shmona di Israel bagian utara. Rentetan serangan roket itu merupakan pembalasan Hizbullah atas tewasnya 10 warga sipil dalam dua rangkaian serangan Israel terhadap wilayah Lebanon selatan.
Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Jumat (16/2/2024), kelompok Hizbullah yang didukung Iran di Lebanon mengumumkan bahwa pasukannya telah menyerang wilayah Kiryat Shmona dengan puluhan roket sebagai “respons awal” atas kematian 10 warga sipil dalam dua serangan Israel di Nabatieh dan Sawana.

Serangan terhadap daerah perkotaan padat yang jauh dari perbatasan, seperti Nabatieh, tergolong jarang terjadi.

Laporan petugas medis dan polisi Israel menyebut beberapa roket menghantam area Kiryat Shmona pada Kamis (15/2) waktu setempat, hingga memicu kerusakan. Namun demikian, belum ada laporan korban jiwa akibat serangan tersebut.

Militer Israel, dalam pernyataan sebelumnya, melaporkan serangannya menewaskan seorang komandan unit elite Radwan, bagian dari Hizbullah, dan sejumlah anggota Hizbullah lainnya dalam “serangan udara yang tepat sasaran” di Nabatieh pada Rabu (14/2) waktu setempat, tanpa menyebut soal korban sipil.

Sementara Hizbullah menyebut tiga anggotanya tewas dalam serangan pada Rabu (14/2) dan kemudian mengonfirmasi terdapat seorang komandan unit elite Radwan, Ali al-Debs, di antara mereka yang tewas.

Ditambahkan sejumlah sumber di Lebanon bahwa sedikitnya tujuh warga sipil tewas dalam serangan di Nabatieh pada Rabu (14/2) malam, ketika serangan Israel yang jarang terjadi di kota itu menghantam sebuah gedung bertingkat. Para korban tewas mencakup tiga anak-anak dan berasal dari keluarga besar yang sama.

Kematian di Nabatieh itu menyusul kematian seorang wanita dan dua anak dalam serangan terpisah di desa al-Sawana yang terletak di perbatasan Lebanon-Israel. Itu berarti total ada lima anak-anak yang tewas akibat rentetan serangan di Lebanon.

Seorang pejabat senior Hizbullah menegaskan kepada Reuters bahwa Israel akan “membayar” atas serangan-serangan mematikannya di wilayah Lebanon, yang disebutnya sebagai “kejahatan”.

“Musuh akan menanggung akibatnya atas kejahatan-kejahatan ini. Gerakan perlawanan akan terus menggunakan hak sahnya untuk membela rakyatnya,” tegas politisi Hizbullah, Hassan Fadlallah kepada Reuters.

“Kejahatan seperti ini tidak akan memungkinkan pasukan pendudukan (Israel) memberikan keamanan bagi para pemukim di wilayah utara atau menekan Lebanon agar menerima persyaratannya. Satu-satunya pilihan yang tersedia adalah menghentikan pembantaian di Gaza,” cetusnya.

Serangan lintas perbatasan yang marak antara pasukan Israel dan Hizbullah sejak perang berkecamuk di Jalur Gaza, dilaporkan telah menewaskan lebih dari 200 orang di Lebanon, termasuk sekitar 170 anggota Hizbullah. Selusin tentara Israel dan lima warga sipil Israel juga dilaporkan tewas akibat serangan dari Lebanon.***DTK