Ancaman Korut Ubah Pasifik Jadi Arena Tembak Usai 2 Rudal Diluncurkan

Ragam445 Dilihat

PYONGYANG || Korea Utara (Korut) menembakkan rudal balistik di tengah rencana latihan militer Korea Selatan (Korsel) dengan Amerika Serikat (AS). Korut pun mengancam akan mengubah kawasan Pasifik menjadi arena tembak.

Dilansir AFP, Korut menembakkan setidaknya satu rudal balistik pada hari Sabtu (18/2/2023). Ini merupakan uji coba rudal pertama Pyongyang sejak awal tahun 2023 yang dilakukan beberapa hari sebelum Korsel dan Amerika Serikat akan memulai latihan militer bersama. Belum diketahui jenis rudal balistik yang ditembakkan Korut kali ini.

“Korea Utara menembakkan rudal balistik tak teridentifikasi ke Laut Timur,” kata Kepala Staf Gabungan Korea Selatan, mengacu pada perairan yang juga dikenal sebagai Laut Jepang.

Pemerintah Jepang juga mengkonfirmasi peluncuran tersebut. Kementerian Pertahanan Jepang mengatakan Pyongyang telah meluncurkan ‘kemungkinan rudal balistik’, namun mereka tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Ketegangan militer telah meningkat di semenanjung Korea setelah satu tahun di mana Korea Utara menyatakan dirinya sebagai negara nuklir yang ‘tidak dapat diubah’ dan melakukan uji coba rudal hampir setiap bulan.

Sebagai tanggapan, Seoul telah meningkatkan latihan militer bersama dengan sekutu keamanan utamanya, Washington.

Peluncuran rudal pada Sabtu ini — yang pertama oleh Pyongyang sejak 1 Januari tahun ini — terjadi beberapa hari sebelum Seoul dan Washington akan memulai latihan berbasis diskusi di Washington, di mana kedua sekutu akan membahas bagaimana mereka akan menanggapi penggunaan senjata nuklir oleh Pyongyang.

Sebagai informasi, latihan militer Korsel dan AS itu akan fokus pada ‘perencanaan bersama, manajemen bersama dan tanggapan bersama dengan aset-aset nuklir Washington’ jika terjadi serangan nuklir oleh Pyongyang.

Pyongyang sendiri telah mengancam akan mengambil respons keras yang ‘belum pernah terjadi sebelumnya’ terhadap rencana latihan AS-Korea Selatan tersebut. Korut menyebut latihan tersebut sebagai persiapan untuk perang.

Jika Washington dan Seoul melanjutkan latihan itu, “mereka akan menghadapi perlawanan yang kuat dan gigih yang belum pernah terjadi sebelumnya”, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Korut.

Salah satu rudal balistik Korut diyakini telah mendarat di zona ekonomi eksklusif (ZEE) Jepang. Pemerintah Jepang menyebut rudal balistik tersebut merupakan rudal balistik antarbenua.

“(Pyongyang) menembakkan satu rudal balistik kelas ICBM ke arah timur. Itu terbang selama sekitar 66 menit,” kata kepala juru bicara pemerintah Jepang, Hirokazu Matsuno.

Rudal balistik itu terbang sekitar 900 kilometer dan mencapai ketinggian 5.700 kilometer. Rudal itu diyakini telah mendarat pada pukul 18.27 waktu Jepang.

Matsuno menjawab ‘ya’, ketika ditanya apakah rudal itu mungkin memiliki lintasan tinggi.

“Serangkaian tindakan Korea Utara ini mengancam perdamaian dan stabilitas Jepang dan komunitas internasional, dan benar-benar tidak dapat dimaafkan,” ujar Matsuno.

Dia mengatakan Jepang telah mengajukan protes melalui saluran diplomatik. Jepang juga akan berkomunikasi dengan dunia internasional soal peristiwa tersebut.

“Pemerintah akan merespons dengan berkoordinasi erat dengan masyarakat internasional termasuk AS dan Korea Selatan melalui pertemuan menteri luar negeri G7 yang sedang berlangsung dan Dewan Keamanan PBB,” kata Matsuno.

Wakil Menteri Pertahanan Jepang Toshiro Ino mengatakan rudal itu diperkirakan mendarat sekitar 200 kilometer sebelah barat Pulau Oshima di Hokkaido. Selain itu, PM Jepang Fumio Kishida mengatakan dia telah “menginstruksikan (pejabat) untuk memberikan informasi kepada publik dan memeriksa situasi keamanan secara menyeluruh”.

“Ini adalah provokasi yang meningkat terhadap komunitas internasional secara keseluruhan, dan tentu saja kami mengajukan protes keras terhadapnya,” ujarnya.***DTK

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *