KALTIM || Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meninjau lokasi bakal bandara dan pelabuhan yang ada di Ibu Kota Nusantara (IKN). Budi mengatakan nilai kearifan lokal harus hadir dalam pembangunan bandara dan pelabuhan tersebut.
“Satu hal yang menjadi catatan Pak Presiden, bahwa kearifan lokal itu harus tampak di sana, tetapi harus modern,” kata Budi di IKN, Jumat (23/9/2023).
Selain itu, pembangunan tersebut juga harus benar-benar memerhatikan aspek kelestarian lingkungan. Jangan sampai, kata dia, pembangunan tersebut merusak kontur alam yang ada di sana.
“Di sisi lain, ramah lingkungan juga harus diperhatikan. Sehingga kalau kita menetapkan satu bangunan, jalan, dan sebagainya, di tempat yang tidak perlu melakukan cut and fill. Sehingga danau, gunung, dan sekitarnya, bisa tetap terlihat dengan baik,” ungkapnya.
Budi menyebutkan nilai-nilai kearifan lokal apa saja yang akan diangkat. Pertama yaitu Rumah Panjang, rumah khas Kalimantan dan masyarakat Dayak.
“Satu adalah Rumah Panjang ya, kita tahu kalau Rumah Panjang itu khas daripada Kalimantan, Dayak ya. Rumah Panjang itu kita cerminkan dalam bangunan, baik bandara maupun di pelabuhan,” ucapnya.
Kedua yaitu hewan burung rangkok. Burung rangkok merupakan satwa endemik yang ada di Kalimantan, sehingga bisa menjadi simbol wilayah.
“Yang ketiga adalah bentuk lukisan atau garis-garis Kalimantan yang melengkung-melengkung, adalah ekspresi dari alam. Tapi kita akan tampilkan secara modern. Jadi kearifan lokal akan kita tampilkan secara soft,” ungkapnya.***DTK