Netanyahu Ungkap Perdamaian Bersejarah Israel-Arab Saudi Kian Dekat!

Ragam878 Dilihat

ISRAEL || Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Israel saat ini berada di “titik puncak” menuju normalisasi hubungan dengan Arab Saudi. Netanyahu juga mengatakan bahwa Palestina tidak boleh “memveto” tindakan tersebut.

Hal itu disampaikan pemimpin negeri Yahudi itu saat berpidato di Majelis Umum PBB di New York pada Jumat (22/9) waktu setempat.

Dalam pidatonya, Netanyahu mengatakan perjanjian pada tahun 2020 untuk menjalin hubungan resmi dengan tiga negara Arab lainnya telah “menandai dimulainya era baru perdamaian.”

“Tetapi saya yakin kami berada di titik puncak terobosan yang lebih dramatis – perdamaian bersejarah antara Israel dan Arab Saudi,” ujarnya, dikutip kantor berita AFP, Sabtu (23/9/2023).

“Perdamaian seperti itu akan sangat membantu dalam mengakhiri konflik Arab-Israel. Ini akan mendorong negara-negara Arab lainnya untuk menormalisasi hubungan mereka dengan Israel,” katanya.

Netanyahu dengan tegas menolak desakan pemimpin Palestina Mahmud Abbas, dalam pidatonya di PBB pada hari Kamis, bahwa tidak akan ada perdamaian di Timur Tengah tanpa negara Palestina.

“Kita tidak boleh memberikan hak veto kepada Palestina atas perjanjian perdamaian baru dengan negara-negara Arab,” kata Netanyahu.

“Rakyat Palestina bisa mendapatkan keuntungan besar dari perdamaian yang lebih luas. Mereka harus menjadi bagian dari proses tersebut. Namun mereka tidak boleh memiliki hak veto atas proses tersebut,” imbuhnya.

Israel pada tahun 2020 menjalin hubungan dengan Uni Emirat Arab, Bahrain dan Maroko, yang merupakan normalisasi pertama Israel dengan dunia Arab dalam beberapa dekade setelah berdamai dengan negara tetangga Mesir dan Yordania.

Netanyahu mengatakan bahwa Israel dan negara-negara Arab bersatu karena merasakan ancaman dari “tiran Teheran” di Iran. Dia pun menyampaikan ancaman terselubung akan serangan nuklir jika Iran mengembangkan bom atomnya sendiri.

“Yang terpenting – di atas segalanya – Iran harus menghadapi ancaman nuklir yang nyata. Selama saya menjadi perdana menteri Israel, saya akan melakukan segala daya saya untuk mencegah Iran mendapatkan senjata nuklir,” kata Netanyahu.***DTK

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *