JAKARTA, informasiterpercaya.com || Kaesang Pangarep terlihat mengenakan kaus bergambar wajah Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo. Dalam sebuah foto yang diterima detikcom, Kaesang memakai kaus berwarna hitam dengan visualisasi wajah Ganjar dengan latar warna merah.
Dalam gambar di kaus Kaesang, Ganjar yang merupakan Bacapres 2024 dari PDIP itu tampak menampilkan raut senyum wajahnya yang khas. Selain itu, terdapat kata bertuliskan Tugiman di bagian bawah dan GP di bagian atas sebelah kiri.
Meski sampai saat ini Kaesang masih belum terjun ke dunia politik, sosok Kaesang belakangan sempat heboh karena didorongmaju menjadi calon Wali Kota Depok.
Kaus itu pun menimbulkan tanda tanya, apakah itu sebuah isyarat dukungan dari Kaesang kepada Ganjar Pranowo menjadi penerus ayahnya?
Sebelumnya, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto memberi tanggapan soal anggapan Presiden Jokowi lebih condong ke Bacapres Gerindra Prabowo Subianto daripada Bacapres PDIP Ganjar Pranowo. Hasto menyebut dukungan Jokowi ke Ganjar dan PDIP merupakan satu kesatuan gerakan dan perjuangan. Menurutnya, dukungan itu bukan sekadar klaim semata.
“Dukungan dari Presiden Jokowi ke PDI Perjuangan dan Pak Ganjar harus dimaknakan dalam satu kesatuan gerakan, jadi terjadi kesatupaduan gerak, bukan klaim semata. Karena itulah bekerja keras, turun ke bawah dengan semangat tinggi melalui blusukan adalah model sesungguhnya dari kedekatan dan dulungan Presiden Jokowi,” tegas Hasto.
Hasto juga meyakini Jokowi akan cenderung sosok capres yang punya cara yang sama melayani rakyat. Dia yakin Jokowi akan mendukung capres yang turun dan blusukan ke rakyat.
“Pak Jokowi sebagai pemimpin dengan nafas kerakyatan yang sangat kuat, akan memberikan dukungan kepada siapa saja yang memiliki karakter kepemimpinan yang sama, (yakni) turun ke bawah dan blusukan, sebab itu bagian dari legacy karakter kepemimpinan Presiden Jokowi. Itulah yang dilakukan oleh Ganjar dan sel kader PDIP. Sebab blusukan, memperkuat akar rumput itu identik dengan apa yang sudah dilakukan Bung Karno dan Bu Mega,” ujarnya.***DTK
