GUBERNUR Bali Wayan Koster membenarkan jika Bali menolak Timnas Israel bermain di Bali dalam laga piala dunia U-20 nanti. Saat dikonfirmasi melalui saluran telp, Koster mengaku jika surat tersebut sudah dikirim sejak pekan lalu. Hanya saja baru dua hari belakangan banyak pemberitaan di berbagai media.
Menurut Koster, surat tersebut dikirim ke Menpora RI dengan tembusan kepada Ketua Umum PSSI yang isinya Bali menolak Timnas Israel bermain di Bali. “Betul. Surat sudah dikirim ke Menpora agar mempertimbangkan usulan penolakan Timnas Israel bermain di Bali,” ucap Koster, menjawab Media Indonesia, Selasa (21/3/2023).
Koster menjelaskan, penolakannya secara keseluruhan adalah pertimbangan hubungan politik dan diplomasi seperti yang dijelaskan dalam isi surat. Wayan Koster melalui suratnya kepada Menpora tertanggal 14 Maret dengan nomor T.00.426/11470/SEKRET yang isinya soal Penolakan Tim Israel Bertanding di Bali. Surat tersebut ditembuskan kepada Kemenko PMK dan Ketum PSSI di Jakarta.
Secara umum dalam surat tersebut disampaikan bahwa alasan penolakan adalah kebijakan politik Israel terhadap Palestina yang tidak sesuai dengan kebijakan politik Pemerintahan Indonesia, yang sampai saat ini masih menjadi masalah serius dalam politik regional di Timur Tengah.
Selain itu, alasan yang digunakan adalah tidak adanya hubungan diplomatik antara Israel dengan Indonesia. Dengan alasan politik seperti itu maka Gubernur Bali Wayan Koster meminta kepada Menpora agar mengambil kebijakan untuk melarang Timnas Israel bermain di Bali.
Sementara itu, pengamat kebijakan publik Umar Ibnu Al Khattab mengatakan, Gubernur Bali Wayan Koster mengajukan surat penolakan Timnas Israel bermain di Bali adalah sesuatu yang wajar. Bali ini adalah bagian tak terpisahkan dari NKRI. Kebijakan negara di atas segalanya bila dibandingkan dengan kepentingan daerah.
“Pertama, kita menyambut dengan positif apa yang dilakukan oleh Gubernur Bali terkait penolakannya terhadap Tim Nasional Israel yang akan bermain di Bali. Kita yakin bahwa Gubernur Bali telah mempertimbangkan dengan sangat matang keputusannya untuk menolak kehadiran Timnas Israel di Bali. Penolakan ini tentu tidak terkait dengan bola kaki, tetapi penolakan ini terkait dengan amanah konstitusi Indonesia yang anti penjajahan, apalagi Israel juga tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Indonesia. Dan ketiga, pak Gubernur ingin menunjukkan solidaritasnya kepada rakyat dan bangsa Palestina yang selama ini menjadi korban dari agresi Israel. Solidaritas serupa juga telah ditunjukkan oleh semua Ormas Islam. Penolakan ini menunjukkan bahwa pak Gubernur memiliki kepekaan yang tinggi terhadap suasana kebatinan mayoritas rakyat Indonesia,” bebernya.***MIOL