Politisi sayap kanan tersebut adalah menteri dari partai Otzma Yehudit yang dipimpin oleh Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir.
Sebelumnya pada bulan November tahun lalu, Eliyahu pernah membuat geger dengan mengatakan bahwa menjatuhkan “bom nuklir” di Jalur Gaza adalah “sebuah pilihan”. Atas pernyataannya itu, Eliyahu saat itu diskors dari jabatannya sebagai Menteri Warisan Budaya Israel.
Eliyahu diskors karena menyampaikan pernyataan bahwa menjatuhkan bom nuklir di Jalur Gaza merupakan salah satu pilihan pada sebuah wawancara dengan Radio Kol Berama, dikutip Al Arabiya.
Eliyahu dilarang untuk menghadiri rapat kabinet yang diadakan oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
“Kata-kata Amichai Eliyahu tidak sesuai dengan kenyataan,” tulis Netanyahu dalam sebuah postingan di media sosial X saat itu.
“Israel dan IDF (militer Israel) bertindak sesuai dengan standar tertinggi hukum internasional untuk mencegah kerugian bagi orang-orang yang tidak terlibat, dan akan terus melakukan hal tersebut hingga mencapai kemenangan,” imbuhnya.
Pernyataan terbaru Eliyahu disampaikan di tengah kekhawatiran akan terjadinya peningkatan situasi di Tepi Barat dan Yerusalem Timur yang diduduki selama bulan Ramadan. Ini terjadi sebagai akibat dari perang Israel di Gaza dan pembatasan yang ingin diberlakukan oleh otoritas Israel di Masjid Al-Aqsa selama berlangsungnya bulan suci Ramadan.
Media Israel mengatakan bahwa pemerintah Amerika Serikat menekan Israel untuk mencapai kesepakatan dengan Hamas mengenai pertukaran sandera dan gencatan senjata di Gaza sebelum Ramadan.
Namun, Netanyahu mengatakan bahwa terlalu dini untuk mengatakan Israel telah mencapai kesepakatan mengenai pertukaran tahanan dengan Hamas.***DTK