JAKARTA || Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid, merespons cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, yang mengklaim program susu gratis menguntungkan para pengimpor. Nusron justru menyoroti Cak Imin yang terkesan bermental suka impor.
Nusron awalnya memberikan penjelasan berkaitan dengan program makan siang gratis dan susu gratis untuk anak-anak Indonesia. Dia menyebut program ini bertujuan untuk memastikan gizi dan protein anak-anak Indonesia terpenuhi.
“Program makan siang dan susu gratis bagi anak-anak Indonesia merupakan satu dari 17 program unggulan paslon Prabowo-Gibran. Program ini bertujuan untuk memastikan pasokan gizi dan protein bagi anak-anak Indonesia untuk menyongsong Indonesia Emas tahun 2045 di saat 100 tahun kemerdekaan Indonesia. Kalau pasokan gizi dan protein cukup maka dipastikan generasi Indonesia mendatang menjadi generasi yang cerdas, kuat, berdaya saing tinggi, produktif, kompetitif dan siap bertanding dalam percaturan global,” kata Nusron saat dihubungi, Kamis (4/1/2024).
Nusron menyebut sebetulnya telur juga bagus. Namun, dia mengatakan Presiden Jokowi sudah melakukan program pemberian telur kepada 18 juta rumah tangga miskin.
“Telur juga bagus, tapi alhamdulillah Pak Jokowi sudah memberikan telur kepada 18 juta rumah tangga miskin (RTM) dalam bentuk bantuan pangan non tunai (BPNT). Alhamdulillah sudah berjalan dengan baik dan diterima tepat sasaran oleh Keluarga Penerima Manfaat (KPM), dan akan dilanjutkan Prabowo Gibran. Yang belum disentuh Pak Jokowi dan akan kita sempurnakan adalah makan siang gratis dan susu gratis,” ucapnya.
Nusron lantas menegaskan bahwa pasokan bahan baku makan siang dan susu gratis dari komponen lokal. Dia menyebut semuanya akan disuplai oleh petani lokal setempat.
“Dipastikan semua supply chain dan pasokan bahan baku dalam program makan siang dan susu gratis berasal dari komponen lokal. beras, sayur mayur, ikan, telur, daging dan buah-buahan juga dari petani lokal setempat atau daerah sekitar. Susu juga sama dari peternak lokal,” ujar dia.
Nusron memahami bahwa pasokan susu dalam negeri masih terbatas. Namun, menurutnya itu justru menjadi angin segar bagi peternak lokal untuk segera memanfaatkan peluang yang ada.
“Kalau saat ini pasokan susu dalam negeri masih terbatas, justru ini menjadi angin segar bagi peternak lokal segera berbenah. Ini menjadi opportunity baru. Ada harapan kebangkitan dan revitalisasi industri susu dan peternakan di Indonesia. Kenapa selama peternak susu lesu? Katena demmandnya sepi. Karena kesadaran publik untuk minum susu masih terbatas di kalangan tertentu,” jelasnya.
“Dengan adanya program ini maka, pemerintah akan menjadi penjamin pembeli (off taker) dari susu peternak. Ini yang diharapkan dari industri kerakyatan. Selama ada kepastian off taker dan harga bagus, maka dipastikan ekosistem industri peternak susu akan tumbuh dan bergairah. Jadi program susu gratis justru akan meningkatkan produktivitas susu lokal. Tidak tergantung import,” lanjutnya.
Karena itu lah, Nusron mengaku heran Cak Imin pesimistis dengan program Prabowo-Gibran tersebut. Dia justru menyebut Cak Imin punya mentalitas suka impor.
“Jadi kekhawatiran yang dirasakan Muhaimin saya maklumi. Sebab Mas Imin selama ini termasuk mentalitas orang yang senang import. Sementara Prabowo-Gibran justru menganggap program ini tantangan untuk menggerakan produktivitas susu lokal agar ekonomi kerakyatan tumbuh,” tutur dia.
Pernyataan Cak Imin
Cak Imin sebelumnya menyoroti program makan siang dan susu gratis yang digagas pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Cak Imin khawatir kebutuhan produk susu yang diberikan akan menggunakan barang impor.
“Rakyat harus buka ya, buka bahwa isu makan gratis itu memang menarik, susu gratis menarik, itu susunya enggak ada, pasti impor dan menguntungkan orang-orang yang mengimpor,” ujar Cak Imin dalam diskusi Slepet Imin di Garut, Kamis (4/1).***DTK